Karanganyar – Jeep Wrangler Rubicon senilai hampir Rp2 miliar berplat merah tak lama lagi bakal wara-wiri di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Mobil dinas ini akan digunakan Bupati Karanganyar, Juliyatmono setiap hari.
Mobil dinas senilai Rp1,989 miliar tersebut dibeli menggunakan dana APBD Perubahan 2019. Plt Kepala Badan Keuangan (BKD) Kabupaten Karanganyar, Narimo, Selasa (3/12/2019), mengatakan, rencana penggantian mobil dinas bupati sebenarnya sudah bergulir sejak 2018 silam. Namun, lantaran proses lelang yang empat kali gagal, rencana itu baru terealisasi pada akhir 2019.
“Sudah sejak 2018. Tapi lelang gagal, lelang lagi, gagal lagi. Kemudian di tahun 2019 dilakukan lelang lagi menggunakan APBD Perubahan 2019. Sempat gagal lagi, lalu terakhir lelang cepat ada pemenangnya. Baru Senin kemarin,” ungkapnya.
Meskipun bernilai besar, menurutnya, spesifikasi mobil dinas untuk Bupati Karanganyar tidak melanggar aturan. Pasalnya, Jeep Wrangler Rubicon yang dibeli berkapasitas 2.000 cc. “Mobilnya kan tidak menyalahi aturan karena maksimal untuk mobil dinas bupati itu 2.500 cc. Ini yang dibeli juga cc yang kecil. Jadi masih di bawah ketentuan aturan. Rencananya mobil itu paling lambat datang 27 Desember ini,” jelas dia.
Terkait alasan pemilihan Jeep Wrangler Rubicon, Narimo menuturkan kontur geografis Kabupaten Karanganyar yang banyak di kawasan lereng gunung menjadi alasan utama. Menurutnya, mobil berjenis jeep sangat cocok untuk menunjang kinerja bupati ketika akan menuju lokasi desa-desa di pegunungan. “Kalau mobilnya kan Jeep. Itu cocok untuk geografis di Karanganyar. Saya rasa itu alasannya. Di sini kan banyak pegunungan dan terjal,” imbuhnya.
Pengamat politik dan tata negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengingatkan Bupati Karanganyar Juliyatmono soal kinerjanya. Dia memandang apabila tidak menunjang kinerja bupati, maka pengadaan mobil berharga fantastis tersebut merupakan sebuah pemborosan.
Menurutnya, mobil dinas baru untuk Bupati Karanganyar merupakan yang termahal di Soloraya. Selain itu, menurutnya mobil dinas Bupati sebelumnya, yakni Toyota Fortuner, sudah cukup untuk melibas kondisi geografis di Karanganyar.
“Kalau menurut pandangan saya tentu ini adalah sebuah pemborosan jika tidak sesuai dengan kinerja dan fungsi sesungguhnya. Apakah daya guna atau justru hanya mewah-mewahan? Karena kalau untuk kondisi geografis di Karanganyar, maka mobil semewah itu terlalu mahal. Lagipula mobil Fortuner itu sudah cukup sebenarnya untuk menunjang kinerja,” kata dia. [Zin]