Site icon Jernih.co

Zikria Reset HP Dan Potong SIM Card untuk Hilangkan Jejak Digital

Penghina Walikota Surabaya

SURABAYA-Sebelum ditangkap, Zikria telah mereset Handphone (HP) miliknya dengan tujuan untuk menghilangkan barang bukti dan datanya. Hal tersebut disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho saat menghadirkan Zikria, Senin (3/2/2020), ketika menghadirkan tersangka kasus penghinaan terhadap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

“Handphone itu telah direset dengan tujuan untuk menghilangkan data-datanya,”.

Zikria juga telah menutup akun facebook-nya yang dimanfaatkan untuk memposting kalimat yang membuatnya ditangkap polisi.  

“Akun facebook-nya, juga sudah ditutup. Ia mencoba menutupi jejaknya menghina Tri Rismaharini”.

“Tak hanya itu”, kata Sandi, “Zikria memotong dan membuang SIM card tetapi ia tidak membuang dua HP yang telah digunakannya untuk mengakses facebook”

Zikria memang berniat menghilangkan seluruh jejak digital yang dibuatnya untuk menghina Risma.

Kini dua HP milik perempuan Bogor itu telah disita polisi untuk dijadikan barang bukti polisi dalam kasus ini.

“Untuk SIM card-nya telah dipotong dan dibuang. Tapi kami menyita dua buah handphone miliknya,”.

Ketika diberi kesempatan untuk bicara, Zikria menyatakan menyesal karena telah memposting hinaan terhadap Risma Ia pun minta dimaafkan.

“Ini cukup jadi pelajaran bagi saya”.

Berikut pernyataan lengkap Zikria saat meminta maaf karena telah menghina Risma.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya selaku Zikria sangat sangat sangat menyesali apa yang telah saya lakukan ini. Karena pada dasarnya saya tidak punya berniat untuk menghina  Bunda Risma.

Hanya karena dunia maya lah yang membuat saya terpicu. Penghinaan satu sama lain yang dituju pada saya bermain di media sosial itu.

Tapi saya berusaha berusaha menunjukan siapa diri saya tidak seperti apa yang masyarakat Surabaya pikirkan.

Saya cuma ibu rumah tangga biasa sampai saya ketakutan, anak anak saya diteror, anak-anak saya diancam, saya sendiri di-bully, ini cukup jadi pelajaran bagi saya. Terlebih lagi kepada Bunda Risma.

Saya tidak kenal dengan Ibu Risma. Saya mohon maaf bunda. Saya mohon maaf. Tolong maafkan saya atas kelakuan apa yang saya sudah perbuat”.

(tvl)

Exit mobile version