Salah satu wartawan yang menerima bocoran itu adalah pacar terdakwa
NEW YORK– Henry Kyle Frese, mantan analis kontraterorisme di Pentagon, Kamis (20/2) waktu setempat mengaku bersalah karena berbagi informasi rahasia dengan dua wartawan. Salah satu dari wartawan itu adalah pacarnya.
Pengakuan bersalah itu dinyatakan Frese, 31 tahun, di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Virginia Timur. Ia mengaku berkirim berita ikhwal informasi rahasia pertahanan nasional secara sengaja. Dia menghadapi ancaman hukuman 10 tahun penjara, pada pengadilan yang digelar 18 Juni tahun lalu.
Frese yang ditangkap Oktober lalu di kantornya di Badan Intelijen Pertahanan Negara, menjadi bukti kemenangan kampenye agresif Departemen Kehakiman untuk menindak para pembocor informasi pemerintah secara tidak sah. Kasus itu bisa dituntut seiring penyadapan atas telepon Frese.
“Pemerintah menanggapi pelanggaran ini dengan serius dan akan menggunakan semua sumber daya yang kami miliki untuk menangkap dan menuntut mereka yang membahayakan keselamatan negara ini dan warganya,” kata Asisten Jaksa Agung AS untuk Keamanan Nasional, John C. Demers. Demers mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan terbuka saat mengumumkan pengakuan Frese.
Pengejaran intensif pemerintah AS terhadap para pegawai pemerintah yang berbagi informasi rahasia telah membuat para pendukung Amandemen Pertama gelisah. Mereka mengatakan, hal itu bisa berdampak buruk dan membuat mereka yang mengetahui berbagai hal yang mungkin melanggar hukum yang dilakukan pemerintah menjadi diam.
Frese bekerja sebagai analis kontraterorisme di Badan Intelijen Pertahanan di Virginia, dari Februari 2018 hingga Oktober 2019. Sebelumnya, ia adalah seorang kontraktor departemen. Dalam kedua peran itu, ia memegang surat izin keamanan rahasia.
Frese mengakui dalam pembelaannya di pengadilan bahwa ia berbagi informasi rahasia dari April 2018 hingga September 2019 dengan dua jurnalis, yang diidentifikasi sebagai Jurnalis 1 dan Jurnalis 2. Menurut dokumen pengadilan dan posting media sosial, Jurnalis 1 adalah Amanda Macias, seorang reporter keamanan nasional di CNBC. Ia ternyata kekasih Frese dan berbagi rumah dengannya. Nona Macias dan CNBC tidak segera menanggapi email yang dikirimkan The New York Times pada Kamis malam.
Macias menerbitkan delapan artikel yang berisi informasi rahasia terkait sistem senjata negara asing yang tidak disebutkan namanya, kata jaksa penuntut. “Artikel-artikel itu berisi informasi yang diambil dari lima laporan intelijen rahasia,” kata Jaksa Penuntut di pengadilan.
Paling tidak pada dua kesempatan, Frese me-retweet Macias ketika dia kicaukan artikel yang berisi informasi rahasia itu, “kata Jaksa Penuntut.
Pada April 2018, Frese mengatakan kepada Macias bahwa ia akan “turun” untuk berbicara dengan wartawan lain jika itu akan membantu “kemajuan” dalam karirnya. Frese kemudian memberikan informasi rahasia kepada Courtney Kube, seorang reporter veteran Pentagon untuk NBC News, yang seperti CNBC adalah bagian dari NBC Universal. NBC dan Nona Kube, yang diidentifikasi dalam surat-surat pengadilan sebagai Jurnalis 2, tidak menanggapi email The Times pada hari Kamis.
Stuart Sears, pengacara Frese, menolak memberikan komentar. Sementara Demers mengatakan, Frese melanggar kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh orang-orang Amerika ketika dia mengungkapkan informasi rahasia. Hal itu menurut Demers menempatkan keamanan negara dalam bahaya.
G. Zachary Terwilliger, jaksa untuk Distrik Timur Virginia, mengatakan bahwa Frese bersalah. “Kasus ini,” kata Terwilliger,” harus menjadi pengingat yang jelas bagi semua yang sama-sama dipercayakan dengan informasi pertahanan nasional, yang secara sepihak mengungkapkan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi, atau orang lain. Ini bukan soal tidak mementingkan diri sendiri atau bahkan sikap heroik. Itu perbuatan criminal,” kata dia. [TheNewYorkTimes]