San Francisco – Sejumlah ilmuwan menilai jejaring social Facebook membiarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ‘menyebarkan misinformasi dan pernyataan yang menghasut’ serta tidak mengetahui kebijakan platform tersebut terhadap hal yang memicu kekerasan.
Karena itu, dalam suratnya seperti dikutip dari CNET, kemarin, para ilmuwan dari lembaga Chan Zuckerberg Biohub meminta Facebook menghapus unggahan Presiden AS terkait aksi protes menentang rasisme.
“Kami mendesak Anda mempertimbangkan kebijakan yang lebih ketat tentang misinformasi atau bahasa hasutan yang membahayakan orang atau sekelompok orang, terutama dalam situasi bergulat dengan keadilan ras seperti saat ini,” kata mereka, seperti dilansir CNET.
Chan Zuckerberg Biohub merupakan lembaga nirlaba penelitian medis yang didanai oleh Chan Zuckerberg Initiative, lembaga amal milik CEO Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan. Chan Zuckerberg Initiative dan Chan Zuckerberg Biohub menyatakan kelembagaan mereka terpisah dari Facebook.
Protes dari 143 ilmuwan ini menambah tekanan kepada Zuckerberg, setelah karyawan Facebook melakukan aksi protes dengan ‘walk out’ dari pekerjaan mereka karena pimpinan mereka memutuskan tidak menghapus unggahan Trump yang berbunyi ‘when the looting starts, the shooting starts’ yang berarti ‘ketika penjarahan mulai, tembakan mulai’. [*]