Jernih.co

Jetson ONE, eVTOL Alternatif Keluar dari Jebakan Macet

Teknologi transportasi masa depan mencari bentuknya sendiri. Kali ini jalur udara dengan menggunakan kendaraan elektrik yang dapat dikemudikan sendiri.

JERNIH – Jetson ONE, yang dikembangkan oleh startup Swedia, Jetson, mewujudkan mimpi tentang kendaraan terbang pribadi yang kini sudah tersedia di pasar. Kendaraan udara lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (Electric Vertical Take-Off and Landing atau eVTOL) kursi tunggal ini telah menarik perhatian global sebagai salah satu kendaraan udara listrik pribadi paling terjangkau yang dapat dibeli oleh konsumen.

Desainnya didasarkan pada filosofi ringan dan kuat, menggabungkan rangka ruang (Spaceframe) aluminium dan komposit carbon-Kevlar yang terinspirasi dari mobil balap Formula 1 dengan teknologi drone canggih.

Sebagai kendaraan yang diklasifikasikan sebagai Ultralight Pribadi, Jetson ONE memiliki bobot kosong sekitar 86 kg (190 lbs) dengan total massa maksimum 115 kg (253 lbs), dan mampu membawa pilot dengan bobot maksimum 95 kg (210 lbs).

Kendaraan ini ditenagai oleh delapan motor listrik penggerak baling-baling yang menghasilkan total tenaga 88 kW (102 hp). Kecepatan maksimum Jetson ONE dibatasi secara perangkat lunak hingga 102 km/jam (63 mph). Tenaga disuplai oleh baterai Lithium-ion high-discharge yang membutuhkan waktu pengisian 1-2 jam dan memberikan waktu terbang sekitar 20 menit, dengan jangkauan maksimum sekitar 17 km (11 mil) berdasarkan pengujian.

Jetson ONE menonjol karena sistem kontrolnya yang intuitif dan fitur keselamatan tingkat tinggi. Pengemudinya dapat mengendalikan pesawat menggunakan joystick 4-sumbu di tangan kanan untuk mengontrol arah dan tuas throttle di tangan kiri untuk mengatur ketinggian, yang diklaim memungkinkan siapa pun menjadi pilot dalam waktu singkat.

Fitur keselamatan utamanya meliputi:

Redundansi Motor: Mampu terbang dan mendarat dengan aman meskipun satu motor gagal berfungsi.

 Komputer Penerbangan Redundan: Sistem komputer penerbangan rangkap tiga untuk memastikan stabilitas dan keandalan.

Sel Keselamatan (Safety Cell): Rangka yang kuat untuk melindungi pilot.

Parasut Balistik: Parasut yang dapat dipasang dengan cepat untuk pendaratan darurat.

Sensor LiDAR: Digunakan untuk penghindaran rintangan dan kemampuan melayang bebas tangan (hands-free hover) otomatis.

Status legal Jetson ONE adalah poin jual utama, terutama di Amerika Serikat. Kendaraan ini diklasifikasikan di bawah FAA Part 103 (Ultralight Vehicles), yang berarti di AS, pengguna tidak memerlukan lisensi pilot atau sertifikasi kelaikan udara khusus.

Namun, klasifikasi ini membawa batasan operasional: Jetson ONE harus diterbangkan di wilayah udara tak terkontrol (uncontrolled airspace), hanya pada siang hari atau saat senja dengan lampu anti-tabrakan yang tepat, dan tidak boleh dioperasikan di atas area padat penduduk atau bandara. Italia, tempat produksi utamanya berada, telah memberikan izin bagi Jetson ONE untuk terbang di wilayah udara tak terkontrolnya. Pembeli Jetson ONE berasal dari berbagai negara, termasuk AS, Meksiko, Italia, Brasil, Spanyol, Jerman, Australia, dan Finlandia.

Jetson ONE dijual sekitar Rp 1,6 miliar sampai Rp 2,4 miliar (tergantung waktu pemesanan dan kustomisasi). Meskipun harga awalnya lebih rendah, permintaan yang tinggi telah menyebabkan kenaikan harga. Saat ini, pesanan untuk produksi tahun 2025 dan 2026 telah terjual habis, dan pembeli baru yang melakukan deposit mungkin harus menunggu hingga tahun 2027 atau bahkan 2028 untuk pengiriman.

Mengingat keterbatasan waktu terbang sekitar 20 menit dan regulasi yang melarang penerbangan di atas kota, Jetson ONE saat ini lebih merupakan kendaraan rekreasi yang mewah daripada alat komuter sehari-hari.

Pembeli ideal untuk Jetson ONE umumnya adalah penggemar teknologi dan penerbangan yakni individu yang bersemangat untuk menjadi yang pertama memiliki teknologi eVTOL dan mencari pengalaman terbang yang mendebarkan.

Mereka yang memiliki tanah pribadi di daerah pedesaan atau terpencil yang memungkinkan mereka terbang secara legal tanpa melanggar batasan wilayah udara atau kepadatan penduduk.  Mereka yang mencari pengalaman terbang yang unik, digambarkan seperti mengendarai “mobil Formula 1 di langit,” yang dapat dipelajari dengan cepat berkat sistem kontrolnya yang stabil.

Jetson ONE telah berhasil mengubah impian penerbangan pribadi yang terjangkau menjadi kenyataan, meskipun dengan jadwal tunggu yang panjang, menandai sebuah langkah maju yang signifikan dalam mobilitas udara pribadi.(*)

BACA JUGA: AS Kerahkan Drone Pengintai Pantau Gencatan Senjata Gaza Tanpa Campur Tangan Israel

Exit mobile version