Site icon Jernih.co

Presiden Biden Sebut Hoaks di Medsos ‘Bunuh’ Banyak Orang

Peneliti dan pengambil kebijakan berulang kali menuduh Facebook gagal mengatut konten berbahaya yang beredar.

JERNIH – Media sosial seperti Facebook dituding telah ‘membunuh orang-orang’ karena mengizinkan misinformasi soal virus corona beredar. Tak tanggung-tanggung tudingan itu disampaikan Presiden AS Joe Biden.

“Mereka membunuh orang-orang… Lihat lah, satu-satunya pandemi yang kita alami berada di orang-orang yang tidak divaksin. Mereka membunuh orang-orang,” kata Biden di Gedung Putih, menjawab pertanyaan tentang misinformasi, dikutip dari Reuters.

Hoaks terkait COVID-19 sering ditemukan di media sosial antara lain Facebook, Twitter, dan YouTube. Peneliti dan pengambil kebijakan berulang kali menuduh Facebook gagal mengatut konten berbahaya yang beredar.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki juga mengkritik Facebook. “Tentu, ada langkah yang sudah mereka ambil. Mereka perusahaan swasta. Ada langkah-langkah tambahan yang bisa mereka ambil. Jelas bahwa ada lebih banyak yang bisa diambil,” kata Psaki.

Dia menyatakan ada 12 orang yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 65 hoaks tentang vaksin yang beredar di media sosial, mengutip data dari Center for Countering Digital Hate pada Mei lalu. Namun, pihak Facebook meragukan metode penelitian tersebut.

Facebook menyatakan mereka sudah memiliki aturan soal klaim yang salah tentang vaksin dan COVID-19 dan sudah memberikan informasi yang terpercaya untuk topik tersebut.

“Kami tidak akan terdistraksi oleh tuduhan yang tidak didukung fakta. Faktanya, lebih dari 2 miliar orang menonton informasi resmi tentang COVID-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak dibandingkan tempat lainnya di internet,” kata juru bicara Facebook Kevin McAlister.

“Lebih dari 3,3 juta orang Amerika juka menggunakan perangkat untuk menemukan di mana dan bagaimana cara mendapatkan vaksin. Faktanya menunjukkan Facebook membantu menyelamatkan nyawa. Titik,” lanjut dia.

Sementara wakil direktur Facebook, Guy Rosen mengungkapkan, data menunjukkan 85 persen pengguna Facebook di AS sudah atau mau divaksinasi COVID-19. “Target Presiden Biden adalah 70 persen warga Amerika divaksinasi pada 4 Juli. Facebook bukan alasan tujuan tersebut tidak tercapai,” kata Rosen.

Sementara Twitter dan YouTube tidak memberikan komentar atas isu ini. [*]

Exit mobile version