Site icon Jernih.co

Tiga Startup Indonesia Siap Bersaing di Kompetisi Global

Shutterstock

Jakarta – Tiga startup dari Indonesia akan berkompetisi dengan perusahaan rintisan dari seluruh dunia dalam masalah solusi dampak dari pandemic virus corona (Covid-19). Ketiganya berhasil lolos dalam tiga besar kompetisi Startup Weekend Indonesia Covid-19.

Startup Weekend Indonesia Covid-19 Online ini yang diikuti oleh 1.490 peserta dari 29 provinsi di seluruh Indonesia, merupakan kompetisi yang terbesar di Asia Pasifik, dan kedua terbesar seluruh dunia. Kompetisi ini dilaksanakan oleh Kumpul yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Kami berharap para startup yang lahir dari Startup Weekend Indonesia COVID-19 Online ini bukan hanya melahirkan ide, tetapi bisa segera dijalankan, sehingga dapat memberikan dampak signifikan dan konkrit terhadap masyarakat,” ujar Faye Alund, CEO & Co-founder Kumpul, dalam keterangannya, Senin, (27/4/2020).

Kompetisi tersebut mempunyai satu fokus utama yaitu mencari solusi menggunakan teknologi dan platform daring dalam mengatasi permasalahan yang terjadi akibat pandemi yang sedang terjadi di seluruh dunia.

Tiga startup itu adalah:

1. MediKatalog.  Sartup ini merupakan platform marketplace alat-alat medis dan obat-obatan, yang diinisiasi oleh Azhar Rafiq.

2. Cook Like A Chef, sebuah platform solusi untuk memasak lengkap dengan resep yang terverifikasi dan jasa pengiriman bahan masakan, yang diiinisiasi oleh Raynald Yudistira.

3. MentorKU, platform edukasi interaktif penyedia jasa mentoring dan konsultasi karir, yang diinisiasi oleh Jesha Vebrattie.

Sementara itu, pendiri MediKatalog Azhar Rafiq mengungkapkan bahwa sebagai  platform jual beli dan inventori stok otomatis APD Rumah Sakit, MediKatalog berharap  dapat membantu kestabilan stok APD dalam negeri. Hal itu dibutuhkan untuk mendukung tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19.

“Kemenangan ini saya kira merupakan bonus dan anugerah di awal bulan suci Ramadhan bagi saya. Sebab awalnya ide ini saya buat untuk menjawab keresahan saya terkait masalah kelangkaan APD berimbas pada senior-senior saya yang sudah menjadi dokter di fasilitas kesehatan mempertaruhkan nyawanya di garis depan,” ujar Azhar. [*]

Exit mobile version