Jakarta – WhatsApp dilaporkan sedang berusaha keras mengerjakan fitur baru agar bisa bersaing dengan Zoom, Skype dan Facebook (FB) Messenger. Meskipun WhatsApp paling populer di dunia dengan lebih dari dua miliar pengguna, aplikasi ini kalah jauh dalam hal panggilan video.
Popularitas Zoom dan Skype melonjak selama krisis virus corona karena kemampuannya dalam melakukan video conference dengan banyak orang sekaligus. Kedua platform ini menjadi pilihan yang solid untuk pertemuan bisnis dan acara virtual dengan keluarga dan teman.
WhatsApp pun tak tinggal diam dan akan menambah kemampuan serupa dengan memperbarui jumlah peserta dalam panggilan grup. Seperti diungkapkan Metro.co.uk, saat ini, WhatsApp terbatas untuk empat orang sekaligus tetapi menurut keterangan rahasia WhatsApp WaBetaInfo yang akan segera ditingkatkan menjadi delapan. Blog WhatsApp yang terkenal akurat menyatakan ini sudah tersedia dalam versi beta dari aplikasi dan akan segera diluncurkan ke basis pengguna yang lebih luas
WhatsApp memiliki sejumlah keunggulan dalam hal membuat panggilan video, tak terkecuali fakta mendukung enkripsi end-to-end. Aplikasi ini juga berbasis nomor telepon daripada alamat email yang membuatnya sedikit lebih aman dan dapat digunakan pada iOS dan Android.
Opsi untuk menambah lebih banyak orang ke obrolan grup WhatsApp tampaknya sangat masuk akal saat ini karena karantina corona terus mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk bekerja dari jarak jauh. Facebook baru-baru ini juga meluncurkan Messenger on desktop (Facebook).
Aplikasi perpesanan milik Facebook ini telah membuat perubahan besar karena corona virus dengan membatasi berapa kali pesan dapat diteruskan. Di masa lalu, pesan yang telah ‘sering diteruskan’ (artinya pesan itu telah diteruskan hingga lima kali dan dilambangkan dengan simbol panah ganda) dapat dikirim terus hingga lima obrolan secara bersamaan. WhatsApp sekarang mengatakan bahwa pengguna hanya akan dapat menyampaikan pesan-pesan ini ke satu obrolan sekaligus.
“Sebagai layanan perpesanan pribadi, kami telah mengambil beberapa langkah selama bertahun-tahun untuk membantu menjaga percakapan tetap akrab,” kata WhatsApp dalam postingan blognya.
“Sebagai contoh, kami sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk membatasi viralitas, yang menyebabkan penurunan 25% pesan ke depan secara global pada saat itu. Apakah semua penerusan buruk? Tentu tidak. Kami tahu banyak pengguna meneruskan informasi yang bermanfaat, serta video lucu, meme, dan refleksi atau doa yang mereka temukan bermakna,” tambah WA. [Zin]