Darmi menolak mewariskan rumah itu untuk anaknya sebab dulu niat membangun rumah ini untuk dihuni dirinya dan suami di masa tua.
JERNIH-Perobohan sebuah rumah di Desa Gedungbanteng Kecamatan Sukorejo, Ponorogo Jawa Timur ( Jatim ) menjadi sorotan banyak warga. Adapun yang menjadi sorotan adalah alasan mengapa rumah Darmi dan Purwanto dirobohkan hingga rata tanah.
Adalah Darmi (40) yang dengan sengaja merobohkan rumahnya hingga rata dengan tanah setelah ketukan palu cerai dijatuhkan. Darmi cerai dengan Purwanto (35) suaminya lantaran Purwanto selingkuh.
Darmi dan Purwanto menikah pada 2010 dan telah memiliki dua orang anak, namun rumah tangga mereka sulit dipertahankan dan akhirnya bubar karena ada wanita idaman lain (WIL).
Pembongkaran ini, sudah sesuai kesepakatan antara dirinya dan sang mantan suami Purwanto.
Mereka telah membangun sebuah rumah diatas tanah milik mertua Darmi atau orang tua Purwanto, sehingga perempuan asal Trenggalek itu memilih membongkar seluruh rumahnya tersebut.
“Ya alasan dirobohkan karena kita sudah bercerai, biar tidak sama-sama memiliki,” kata Darmi menjelskan alasan mengapa harus merubuhkan rumah tersebut.
“Tanah ini masih milik orang tua (mertua Darmi- red), saat kita sudah pisah. Ya sama-sama tidak memiliki, lebih baik dibongkar saja,” katanya.
Darmi mengklaim jika biaya pembangunan rumah tersebut sebagian besar dari keluarganya. Namun ia tak menampik jika mantan suaminya, Purwanto memiliki andil juga atas pembangunan rumah tersebut.
Opsi menjual rumah itu juga ditolaknya. Ia yakin nantinya akan dapat membuat rumah lebih bagus. Jadi pilihan terakhirnya adalah merubuhkan saja. Puingnya boleh diambil warga yang membutuhkan.
“Diganti dengan uang saya tidak mau. Dibongkar saja, material reruntuhan saya serahkan atau sumbangkan jika ada warga sekitar yang menghendaki,”.
Pilihan mewariskan rumah untuk anaknya, tidak disetujui Darmi, sebab dulu niat membangun rumah ini untuk dihuni dirinya dan suami di masa tua.
“Bikin rumah ini bukan untuk anak, rencananya untuk ditinggali dengan suami di hari tua nanti. Tetapi kenyataannya malah berpisah,” katanya.
Lucunya, kasus serupa pernah terjadi pula di Desa Carangrejo Kecamatan Sampung Ponorogo. Alasan pembongkarannya pun sama, karena pemilik rumah bercerai. (tvl)