Dalam video tersebut, dr. Manoj Mittal terlihat dengan santai memungut potongan-potongan kotoran sapi, kemudian dengan nikmat memakannya seolah-olah itu adalah roti.
JERNIH-Sebuah Video yang memperlihatkan seorang pria tengah asyik menikmati kotoran sapi viral di media sosial. Pasalnya pria tersebut dikenal sebagai dokter seorang dari distrik Karnal Haryana, India
Dalam video tersebut, dr. Manoj Mittal terlihat dengan santai memungut dan memakan potongan-potongan kotoran sapi, kemudian dengan nikmat memakannya seolah-olah itu adalah roti.
“Lihat, jika kita makan kotoran sapi, maka tubuh dan pikiran kita menjadi murni. Jiwa kita menjadi murni. Begitu memasuki tubuh kita, itu memurnikan tubuh kita,” kata Mittalj.
Melengkapi aksinya di video tersebut dr Mittal terlihat menggigit kotoran sapi dan memuji manfaatnya bagi tubuh, pikiran, dan jiwa manusia.
“Setiap bagian dari Panchagavya yang diperoleh dari sapi sangat berharga bagi umat manusia,” kata Mittal.
Tindakan dokter spesialis anak dari Haryana, di India, itu memicu kontroversi setelah videonya tersebar luar, karena selama ini pengobatan dengan kotoran sapi merupakan bagian dari pengobatan tradisional.
Dilansir laman Oddity Central, dokter anak itu menambahkan bahwa ibunya biasa berbuka puasa dengan memakan kotoran sapi.
Beberapa orang di India menyatakan mengkonsumsi kotoran sapi sangat menjijikkan namun mereka ada juga yang mengakui jika kotoran sapi ini memiliki manfaat bagi wanita hamil. Bahkan mereka yang makan kotoran sapi tidak lagi membutuhkan operasi caesar saat melahirkan.
Namun, ketika seorang dokter yang seharusnya percaya pada hal-hal sains dan uji klinis maka tindakannya menimbulkan kontroversi dalam masyarakat.
Di media sosial muncul tanggapan beragam atas aksi dokter tersebut. Mereka yang mempercayai pengobatan tradisional India, memuji sang dokter. Sementara yang lainnya menyebut Mittal menghindari logika ilmiah sehingga dia bisa menyebarkan kegilaan ini.
“Dewan Medis India harus memperhatikan hal ini dan membatalkan izinnya untuk menjalankan profesi medis. Sebagai dokter anak, dia seharusnya tidak meresepkan gobar untuk anak-anak kecil yang tidak bersalah,” tulis seorang pengguna Facebook. (tvl)