Mereka diturunkan dari pesawat dengan alasan keselamatan setelah diketahui mereka bepergian tanpa pendamping.
JERNIH-Merasa tidak mendapat pelayanan yang baik, dua penumpang Maskapai penerbangan HK Express, Andy Chui (34) dan John Li (27) mengadukan maskapai tersebut karena menurunkan mereka dari pesawat dengan alasan masalah keselamatan yang mengakibatkan perjalanannya tertunda.
Chui dan Li adalah penumpang tunanetra memesan tiket penerbangan sore dari Hong Kong, tempat tinggal keduanya, ke Tokyo, Jepang pada 22 Mei lalu. Mereka juga telah memberi tahu maskapai penerbangan mengenai kondisi disabilitas mereka, menurut pernyataan dari Hong Kong Blind Union.
Mereka berdua mengaku saat mereka melakukan check-in mereka tidak mendapat kendala. Bahkan mereka dikawal ke pintu keberangkatan seperti biasa. Di dalam pesawat, anggota kru memberi pengarahan kepada mereka tentang prosedur keselamatan dalam penerbangan.
Namun tanpa diduga mereka diturunkan dari pesawat dengan alasan keselamatan setelah diketahui mereka bepergian tanpa pendamping.
“Kami merasa terhina dan malu. Mereka memperlakukan kami seolah-olah kami adalah penjahat,” kata Chui dalam konferensi pers, dilansir CNN beberapa waktu lalu.
Presiden Blind Union Billy Wong, yang menangani masalah tersebut mengatakan bahwa mereka dapat bepergian sendiri tanpa masalah dengan maskapai lain.
Wong juga meminta maskapai untuk menyelidiki protokol dan perlakuannya terhadap penumpang penyandang disabilitas, dengan mengatakan pedoman dari otoritas penerbangan tidak berdasar.
“Mereka perlu memastikan bahwa perusahaan mematuhi pedoman ini dan bahwa ada tindakan hukuman ketika perusahaan mendiskriminasi penyandang disabilitas,” kata Wong kepada CNN.
Meskipun Maskapai penerbangan HK Express akhirnya meminta maaf pada kedua penumpang tersebut namun pihak maskapai menyebut jika stafnya telah mengikuti “prosedur keselamatan standar” maskapai selama insiden tersebut, tanpa menyebutkan apakah kedua penumpang tersebut gagal mematuhi protokolnya.
“Kami dengan tulus meminta maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada kedua penumpang,”.
Kedua penumpang tersebut juga telah “diakomodasi kembali pada penerbangan berikutnya sesuai pilihan mereka pada hari yang sama ke tujuan mereka.”. (tvl)