New York — X-37B, pesawat luar angkasa milik Angkatan Udara AS, Minggu 27 Oktober 2019 kembali ke bumi setelah 780 hari berada di orbit — misi terpanjang dalam sejarah program uji militer paling rahasia.
Angkatan Udara AS dalam keterangan resmi menyebutkan pesawat tanpa awak, terlihat seperti pesawat ulang-alik kecil, melakukan percobaan di orbit dan kembali ke bumi untuk pemeriksaan.
Rincian eksperimen masih rahasia. Angkatan Udara AS hanya mengatakan program ini untuk mengurangi risiko untuk teknologi kendaraan ruang angkasa yang bisa digunakan kembali.
X-37B yang relatif sukses melakukan perjalanan panjang ini adalah yang kalima dalam sepuluh tahun terakhir. Dibanding pendahulunya, pesawat misterius ini berada di orbit jauh lebih lama.
“Kami telah mempersiapkan semua ini, dan kami bangga pesawat bisa mendarat dengan selamat,” kata Brigjen Doug Schiess dari Angkatan Udara AS.
Menurutnya, setiap misi X-37B sangat tertutup. Muncul spekulasi, pesawat digunakan untuk kegiatan mata-mata dan menguji senjata luar angkasa.
Angkatan Udara AS mengatakan X-37B menjalankan misi untuk Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (ARFL), yang sedang mengembangkan teknologi perang udara, luar angkasa, dan dunia maya.
Dalam web resminya, Angkatan Udara AS mengatakan X-37B sedang mengembangkan senjata laser yang bisa dipasang di pesawat udara.
“Inilah yang sedang kami lakukan. Pesawat ini dirancang untuk menguji sistem navigasi baru, dan metode masuk kembali ke atmosfer dan mendarat dengan aman,” demikian pernyataan resmi Angkatan Udara AS.
Sebelumnya, pesawat menguji teknologi navigasi, sistem perlindungan termal, penerbangan orbital otonom, dan lainnya.
X-37B memiliki panjang 28 kaki, atau 8,8 meter, tinggi 9,5 kaki atau 2,9 meter, dengan lebar sayap hampir 15 kaki atau 4,5 meter.
Pesawat memiliki desain unik, diluncurkan di atas roket, dan melepaskan diri untuk menjalankan misi. Ketika kembali ke bumi, pesawat mendarat horisontal di landasan seperti pesawat terbang komersil.