Site icon Jernih.co

Polisi Peru Gulung Kelompok Penjual Tempat Tidur Rumah Sakit

Mereka menyasar keluarga pasien yang putus asa dan menginginkan perawatan intensif keluarganya yang positif terinfeksi Covid-19.

JERNIH-Polisi Peru menangkap sejumlah orang terkait tuduhan jual beli tempat tidur di rumah sakit bagi pasien positif Covid-19.

Mereka yang telah ditangkap sebanyak sembilan orang, diantaranya direktur LSM perawatan pasien.

Kelompok ini menjual tempat tidur rumah sakit dengan harga ribuan dollar dan menyasar keluarga pasien yang putus asa dan menginginkan perawatan intensif keluarganya yang positif terinfeksi Covid-19.

“Sangat menjijikkan bahwa seseorang dapat berdagang di tempat tidur ICU. Saya percaya hukumannya harus drastis,” kata Menteri Kesehatan Peru Oscar Ugarte seperti dilansir AFP, pada Jumat (23/7/2021).

Menurut Jaksa Reynaldo Abia, kasus ini terungkap setelah muncul keluhan dari seorang wanita yang harus membayar sejumlah uang agar anggota keluarganya yang tengah menderita Covid-19 bisa mendapatkan tempat tidur di rumah sakit.

Kelompok ini mematok harga sekitar 82.000 sol atau setara US$20.500) untuk memasukkan orang yang membayar ke dalam daftar tunggu untuk mendapatkan tempat tidur perawatan intensif di rumah sakit Guillermo Almenara di Lima.

Saat ini Peru tengah menghadapi lonjakan angka kasus positif Covid-19. Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun ini membuat rumah sakitnya berada di bawah tekanan ekstrem, dan pasokan oksigen menipis.

Peru mencatat sekitar dua juta infeksi dan hampir 200 ribu kematian. Negara ini ini tercatat sebagai negara di dunia dengan tingkat kematian virus Corona tertinggi jumlah 15.547 kasus. (tvl)

Exit mobile version