Perusahaan mengalami kerugian bersih terimbas pandemi serta investasi dalam teknologi, dan jaringan karena AirAsia terus meningkatkan aplikasi super digitalnya dan divisi kargo udara Teleport.
JERNIH – AirAsia Group Bhd telah mengusulkan untuk mengubah namanya menjadi Capital A Bhd, dengan persetujuan pemegang saham pada rapat umum yang akan diadakan pada tanggal yang akan diumumkan kemudian.
Dalam pengajuan ke Bursa Malaysia pada Senin (3/1/2022), maskapai berbiaya rendah itu mengatakan nama yang diusulkan “Capital A Bhd” telah disetujui oleh Komisi Perusahaan Malaysia dan dipesan oleh perusahaan pada 28 Desember 2021.
“Surat edaran kepada pemegang saham dengan rincian usulan perubahan nama akan diterbitkan kepada pemegang saham pada waktunya. Usulan perubahan nama, jika disetujui oleh pemegang saham, akan berlaku sejak tanggal diterbitkannya Surat Pemberitahuan Pendaftaran Nama Baru oleh CCM kepada perseroan,” katanya.
Karena pandemi Covid-19 terus berdampak pada industri penerbangan, maskapai ini melaporkan kerugian bersih RM887 juta untuk kuartal ketiga yang berakhir 30 September 2021 (3Q2021), naik 4,1% dari RM851,78 juta yang dikeluarkan selama 3Q2020, karena pasar Malaysia dan Indonesia terus menghadapi pembatasan perjalanan; sementara pendapatan kuartalan turun 36,9% menjadi RM295,89 juta dari RM468,94 juta.
Kerugian bersih juga disebabkan oleh investasi dalam teknologi, dan jaringan karena AirAsia terus meningkatkan aplikasi super digitalnya dan divisi kargo udara Teleport, kata perusahaan itu dalam pengajuan bursa November lalu.
Baru-baru ini, maskapai mengatakan telah mencapai lebih dari RM2,5 miliar melalui penggalangan dana yang akan memberikan likuiditas yang kuat bagi grup untuk meningkatkan operasinya pada tahun 2022, setelah menyelesaikan pada Desember 2021 rights issue yang dapat dibatalkan yang mengumpulkan RM974,5 juta. [*]