Site icon Jernih.co

Amankah Membiarkan Anak Bermain di Taman?

Ilustrasi

Jakarta – Taman menjadi tempat favorit bagi anak-anak untuk bermain dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Namun saat wabah Corona merebak seperti sekarang, apakah tepat membawa anak ke taman?

Untuk saat ini orang tua berpikir dua kali sebelum mengirim anak mereka ke taman atau taman bermain, atau untuk jadwal bermain dalam hal ini. Hal ini terkait dengan anjuran melakukan social distancing saat ini mencegah penyegaran virus Corona (Covid-19). 

Sejumlah pemerintah di berbagai kota telah menutup taman-taman kota untuk sebagai bagian dari social distancing ini. Di sisi lain menjadi tugas tersendiri bagi orang tua untuk membuat anak-anak kecil memahami betapa pentingnya menjaga jarak itu.

Saat ini ini banyak pemerintahan kota membangun banyak taman sebagai fasilitas hiburan yang menyenangkan bagi warganya. Bahkan lengkap dengan beragam permainan anak-anak, termasuk lapangan skate board, bola basket, kriket, atau sepak bola atau olahraga lainnya.

Aktivitas fisik dan bermain tentu sangat baik bagi anak-anak yang sedang masa pertumbuhan. Seperti dikutip dari TimesofIndia, aktivitas fisik 30-40 menit sangat sehat untuk anak-anak tetapi sulit memastikan apakah anak-anak mempraktikkan kebersihan yang baik setiap saat.

Para ahli mengatakan bahwa taman, terutama yang sering dikunjungi banyak orang bisa menjadi tempat perkembangbiakan kuman, bakteri, dan virus yang dapat menular melalui berbagai bentuk. Taman-taman dengan berbagai peralatan yang ada di dalamnya jarang didesinfeksi seperti yang dilakukan di rumah Anda atau ruang utilitas publik lainnya.

Anak-anak kecil tidak terlalu berhati-hati dengan kebiasaan kebersihan mereka, kuman dapat menular melalui lendir atau air liur mereka, ketika mereka memegang hidung atau menyentuh permukaan kasar dan berlama-lama selama berhari-hari. Ini juga bisa menjadi tempat di mana burung dan hewan dapat meninggalkan sisa kotorannya sehingga meningkatkan risiko infeksi sensitif pada anak-anak.

Secara global, ada lebih sedikit kasus yang tercatat tentang anak-anak yang dirawat dengan coronavirus. Meskipun itu tidak berarti bahwa anak-anak tidak dapat menjadi mangsa infeksi, mereka cenderung berada pada kategori berisiko rendah daripada orang dewasa dan orang tua. Namun, anak-anak, sementara mereka hanya dapat menunjukkan gejala ringan hingga rendah dapat bertindak sebagai pembawa dan menularkan penyakit ke orang tua atau orang dewasa lainnya. Oleh karena itu, memastikan pengawasan mereka menjadi lebih rajin dan penting.

Untuk mencegah terpaan virus yang menakutkan seperti coronavirus, yang terbaik adalah jika Anda mengambil keputusan sebagai keluarga dan membatasi kontak dengan dunia luar. Walaupun itu tidak hanya berarti mengisolasi diri Anda (atau anak Anda) dari dunia, cobalah dan cari bentuk hiburan lain untuk dinikmati. Dari berbagai mainan dalam ruangan, membaca buku, menonton film atau menggunakan waktu karantina ini sebagai waktu untuk berefleksi dan sedikit waktu menjauh dari dunia yang biasa dilakukan yang dapat membantu Anda. [*]

Exit mobile version