JERNIH – Saat pandemi Covid-19 saat ini, semua orang harus menjaga kesehatan dan kekebalan tubuhnya. Apalagi bagi mereka yang memiliki tambahan risiko dari penyakit bawaan salah satunya hipertensi alias darah tinggi. Terutama yang berumur di atas 40.
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) menyebutkan bahwa orang usia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena hipertensi. Di tengah pandemi ini terutama, hipertensi harus dihindari karena penderita hipertensi berpotensi memperparah Covid-19.
“Umur semakin tinggi tentu semakin besar kemungkinan anda terkena hipertensi. Tekanan normal-tinggi 37 persen mengalami hipertensi dalam jangka waktu 4 tahun kedepan,” Anggota Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) Erwinanto melalui keterangan resmi Kementerian Kesehatan, kemarin.
Kemenkes mencatat sebanyak 13,2 persen di antara pasien Covid-19 yang meninggal merupakan penderita hipertensi. PERHI menyarankan agar pemeriksaan tekanan darah dilakukan secara berkala, terutama untuk kalangan usia di atas 40 tahun.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Arianie mengatakan bahwa penyakit hipertensi bisa dicegah dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Terutama di masa pandemi ini kita harus berhati-hati dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Untuk itu pandemi Covid-19 ini bisa kita jadikan sebagai momentum untuk membudayakan gaya hidup sehat,” ujarnya.
Pola hidup bersih dan sehat harus dilakukan bisa dimulai dengan mengukur tekanan darah secara teratur, menjaga makanan tetap sehat dengan membatasi konsumsi gula, garam dan lemak, menghindari makanan manis, perbanyak makan buah dan sayur, menjaga berat badan ideal, dan melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Di samping menjaga pola hidup bersih dan sehat, Cut menambahkan, upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi harus dilakukan dengan melakukan deteksi sedini mungkin. [*]