Anak usaha syariah tersebut dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah. Bjb pun sudah menyiapkan strategi dalam memasuki persaingan digital.
JERNIH – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyiapkan anak usaha syariahnya, BJB Syariah, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada paruh kedua tahun ini.
Hal itu terungkap dari laporan pelaksanaan public expose yang diselenggarakan pada 22 Maret 2022, di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dikutip Senin (28/3/2022).
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan BJB Syariah direncanakan akan melaksanakan initial public offering (IPO) pada semester II/2022. Selanjutnya, anak usaha syariah tersebut dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah.
Yuddy menambahkan perseroan telah menyiapkan strategi dalam memasuki persaingan digital. Salah satunya dengan menjadi hybrid bank, dengan mengkombinasikan layanan secara fisik yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia serta pengembangan layanan digitalnya, termasuk aplikasi Digi mobile.
Untuk pengembangan infrastruktur IT, Bank BJB bekerjasama dengan 3 perusahaan IT ternama yaitu PT DCI, Alibaba dan Amazon Web Service. Keunggulan Bank BJB dengan memiliki ekosistem yang kuat di value chain pemerintah daerah antara lain Aparatur Sipil Negara (ASN), wajib pajak, pasar tradisional, sekolah dan sebagainya.
Dari sisi kinerja, Bank BJB memiliki optimisme yang lebih besar terhadap prospek bisnis perseroan pada tahun ini. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berada pada level 9-10 persen pada 2022. Demikian pula, target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga berada di kisaran yang sama.
“Strategi yang disiapkan yaitu ekspansi pada segmen konsumer yang merupakan captive market Bank BJB secara diversifikasi pada segmen komersial melalui value chain pemerintah daerah, serta pada goverment related project segmen UMKM dan KPR,” ucap Yuddy. [*]