Jakarta – Selama masa pandemic dan masa transisi new normal, terjadi peningkatan kegiatan di rumah sebesar 10 persen. Memang banyak efek positif berkegiatan di rumah. Namun hati-hati juga karena kebakaran mengintai.
Menurut data Riskesdas 2018, angka kasus luka bakar menempati urutan ke-5 jenis cedera tidak sengaja dan secara keseluruhan mengalami kenaikan 0.6 persen menjadi 1.3 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 3 juta kasus. Pengalaman luka bakar di rumah, pernah dialami oleh Djanur Mekarsari, ibu dua orang anak yang sehari-harinya berprofesi sebagai make-up artist.
“Belum lama ini saya mengalami cedera luka bakar, akibat tidak sengaja menginjak catok rambut yang masih panas. Lebih parah lagi selang beberapa hari setelah kejadian tersebut saya pun kembali mengalami musibah karena tersiram air kopi panas yang saya buat sendiri. Panik dan kesakitan yang luar biasa. Saat itu, penanganan pertama yang saya lakukan adalah mengguyur luka bakar dengan air, kemudian dioleskan pasta gigi. Namun, sakit yang saya rasakan tak kunjung reda,” papar Djanur Mekarsari.
Jika ditelaah lebih dalam, memang penyebab paling umum dari cedera luka bakar adalah api, benda panas, listrik, dan zat kimia. Menggunakan benda-benda yang menghasilkan panas, mulai dari kompor sampai catok rambut, memang perlu ekstra hati-hati.
Perbedaan penyebab dan tingkat luka bakar, tentu saja berpengaruh terhadap cara penanganan. Agar terhindar dari luka bakar saat di rumah, masyarakat harus selalu waspada dan mengetahui cara pencegahannya.
Berikut 5 langkah antisipasi sebagai bentuk kewaspadaan:
1. Jangan tinggalkan kompor tanpa pengawasan
Ketika memasak, kadang ibu melakukan hal lain seperti harus menerima telepon atau mengurus keperluan anak yang membuat perhatiannya teralihkan. Pastikan kompor dalam keadaan padam. Sebuah survei menunjukkan, bahwa 70 persen orang cenderung meninggalkan dapur tanpa pengawasan saat tengah memasak.
2. Periksa suhu air panas yang akan Anda gunakan
Jangan biarkan anak-anak menyentuhnya sebelum Anda memastikan suhu air sudah tidak terlalu panas. Jika air harus dituangkan, gunakan tangan yang ajek agar tidak mudah tumpah.
3. Pasang pengaman pada outlet listrik dan jauhkan kabel listrik dari jangkauan
Pengaman pada outlet listrik dapat mencegah anak-anak memasukkan jari atau benda lainnya ke dalam outlet, hingga berpotensi menimbulkan sengatan listrik yang menyebabkan luka bakar.
4. Matikan peralatan yang menghasilkan panas segera setelah digunakan
Kompor, setrika, dan catok rambut cenderung tetap panas untuk waktu yang lama, maka tetaplah berhati-hati saat menyentuhnya.
5. Siapkan obat luka bakar di rumah
Jika terjadi luka bakar ringan, bersihkan dengan air mengalir selama 10-20 menit, dan segera oleskan obat luka bakar sebagai pertolongan pertama.
“Sayangnya, masyarakat seringkali keliru dalam melakukan tindakan penanganan pada luka bakar ringan saat di rumah, seperti mengoleskan kecap dan pasta gigi,” kata dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar, Hal ini justru akan memperburuk luka bakar, meningkatkan kemungkinan infeksi dan menimbulkan jaringan parut.
“Penanganan yang aman dan efektif di rumah bagi luka bakar ringan adalah dengan membasuh area yang terkena luka bakar dengan air mengalir selama 10-20 menit, kemudian oleskan salep luka bakar secara tipis dengan ketebalan sekitar 1 mm, setiap 4-6 jam,” papar Gani. [*]