Peraturan pemerintah untuk menggenjot resapan anggaran PEN sudah siap, tinggal menunggu penetapan Presiden.
JERNIH – Tinggal dua pekan lagi tahun 2021 bakal segera berakhir. Tapi sayang, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 baru 69,8 persen yang diserap, atau sebanyak Rp 519,69 triliun, per 10 Desember tahun ini. Sedangkan total dana yang sudah disediakan sebanyak Rp 744,77 triliun.
Dengan demikian, menurut catatan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ada Rp 225 triliun dana yang belum diapa-apakan.
Kementerian Keuangan, melalui Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Made Arya Wijaya, seperti diulas Kontan mengatakan, resapan anggaran sedikit terhambat lantaran adanya varian delta virus corona pada rentang Juli hingga Agustus tahun ini. Makanya baru digenjot lagi di bulan September.
Dia bilang, percepatan penyerapan anggaran PEN bakal dipercepat dengan memilih bidang kesehatan. Soalnya, klaim perawatan pasien sampai akhir November, harus sudah dibayarkan dan nilainya mencapai puluhan triliun rupiah.
Lalu, kemana sisanya ? Made bilang, bidang kedua yang disasar yakni perlindungan sosial, terutama penyaluran bansos dan penanganan kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten. Selain itu, Kementerian Keuangan mematok kluster program prioritas kementerian/ lembaga. Pada Desember ini akan dilakukan pembayaran atas semua kontrak pekerjaan yang sudah selesai.
Kementerian Keuangan juga sudah menargetkan penyaluran dana tersebut pada kluster usaha dan korporasi, termasuk mendorong pencairan dana penyertaan modal negara bagi beberapa badan usaha milik negara.
Secara keseluruhan kata Made, peraturan pemerintahnya sudah siap, tinggal menunggu penetapan Presiden saja. [ ]