Site icon Jernih.co

Ekonomi Jabar Tumbuh 6,21% Lampaui Nasional di Triwulan VI 2021

Perbaikan ekonomi Jawa Barat terutama didorong peningkatan permintaan global maupun domestik yang mendongkrak kinerja produksi sektor utama, khususnya industri pengolahan serta ekspor.

JERNIH – Perekonomian Jawa Barat pada triwulan IV 2021 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,21 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 3,43 persen (yoy).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen (yoy).

Perbaikan ekonomi Jawa Barat yang luar biasa tersebut, terutama didorong oleh peningkatan permintaan global maupun domestik yang mendongkrak kinerja produksi sektor utama, khususnya sektor industri pengolahan serta ekspor.

Dari sisi pengeluaran, selain ekspor yang tumbuh signifikan sebesar 26,03 persen (yoy), konsumsi rumah tangga juga meningkat sebesar 2,52 persen (yoy), searah dengan peningkatan mobilitas masyarakat di akhir 2021. Tingginya ekspor dipicu oleh perekonomian global yang membaik sehingga meningkatkan permintaan ekspor produk-produk manufaktur Jawa Barat.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 63,6 persen terhadap perekonomian Jawa Barat tumbuh meningkat sejalan dengan keputusan Pemerintah untuk membatalkan pengetatan PPKM pada periode Natal dan Tahun Baru.

Di sisi lain, perbaikan ekonomi Jawa Barat juga didorong oleh peningkatan konsumsi pemerintah seiring dengan tingginya realisasi belanja pemerintah daerah, khususnya untuk belanja modal dalam rangka membiayai proyek infrastruktur.

Hal ini turut mengangkat investasi yang juga tumbuh positif sebesar 7,20 persen (yoy). Peningkatan investasi ini ditopang oleh realisasi proyek multiyears yang terus berlanjut, seperti Jalan Tol Cisumdawu dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta investasi yang dilakukan oleh korporasi besar di Jawa Barat di tahun 2021. 

Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Herawanto, menyampaikan pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,0 persen -5,8 persen (yoy), terutama didukung oleh perbaikan permintaan domestik dan masih besarnya potensi perbaikan kinerja ekspor dan investasi.

Geliat perbaikan ekonomi pada awal tahun 2022 telah nampak pada beberapa indikator dini seperti Indeks Keyakinan Konsumen di Jawa Barat sebesar 105,66 dan Prompt Manufacturing Index triwulan I 2022 yang sebesar 59,0.

Optimalisasi perekonomian Jawa Barat di tahun 2022 juga ditopang oleh kinerja infrastruktur, antara lain Jalan Tol Cisumdawu dan BIJB sebagai hub logistik. Selain itu, potensi perekonomian Jawa Barat ke depan juga menunjukkan optimisme sejalan dengan didorongnya inklusivitas ekonomi dengan pembangunan Jabar Utara dan Jabar Selatan.

“Peluang investasi masih terbuka lebar, baik proyek strategis nasional (PSN) seperti Pelabuhan Patimban, Bendungan Cipanas, maupun investasi swasta seperti pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pengembangan industri kendaraan listrik,” ujarnya dalam kesempatan media briefing.

Dari sisi stabilitas sistem keuangan, Kepala OJK Jawa Barat, Indarto Budiwitono, menyampaikan pada tahun 2021, penyaluran pembiayaan di Jawa Barat tumbuh sebesar 6,15 persen, atau tertinggi kedua setelah Banten. Presentase ini melonjak tinggi dibandingkan tahun 2020 yang hanya bertumbuh 2,87.

Indarto menambahkan, stabilitas sektor keuangan pada 2022 diperkirakan semakin baik didukung oleh kinerja perbankan, IKNB dan pasar modal yang semakin baik.

Sementara itu dari sisi fiskal, Kepala Kanwil DJPB Jawa Barat, Dedi Supandi, menyampaikan kinerja perekonomian Jawa Barat di 2021 didukung oleh kinerja fiskal yang juga membaik. Sejalan dengan momentum pemulihan ekonomi, pada 2022, kebijakan fiskal akan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. [*]

Exit mobile version