Site icon Jernih.co

Halau Covid-19, Berikan Anak Variasi Nutrisi dan Gizi Seimbang

JERNIH – Saat di rumah saja di masa pandemi, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal dan mempengaruhi kekebalan tubuhnya.

Dokter Spesialis Gizi Klinis dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK mengungkapkan, variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif. Gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.

“Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah,” papar Juwalita, kemarin.

Ia menambahkan, selain porsi, variasi dan jadwal makan juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak.

“Sebagai contoh, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu,” ujar dr. Juwalita.

Sementara Psikolog Anak dari Tiga Generasi Putu Andani, M.Psi, mengungkapkan, stres berkepanjangan seperti di masa pandemi Covid-19 saat ini, jika tidak dikelola dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini.

Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga.

“Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif,” paparnya.

Putu mencontohkan, untuk anak usia yang lebih kecil, bisa diajarkan mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma dari berbagai jenis makanan.

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makan dan menata peratan makan di meja. Apabila dilakukan bersama-sama dan tanpa distraksi dapat mengasah perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial dan emosional anak serta meningkatkan bonding antara ibu dan si Kecil.

“Sepanjang tahap kehidupannya, anak memiliki berbagai kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi, antara lain: merasa bisa mandiri, berinisiatif, dan menghasilkan suatu karya. Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga kesehatan psikis anak tetap terjaga,” tambah Putu. [*]

Exit mobile version