Site icon Jernih.co

Jabar-Aceh Siap Kerja Sama 12 Sektor Angkat Potensi Daerah

Salah satu yang paling kongkret dari 12 kerja sama tersebut yaitu mendapatkan hak daerah terhadap pengelolaan energy.

JERNIH – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat dan Pemda Provinsi Aceh menjalin kerja sama pengembangan potensi daerah serta peningkatan pelayanan publik. Ada 12 sektor kerja sama yang disepakati dan fokus pada peningkatan ekonomi seiring surutnya Covid-19 dan momen kebangkitan ekonomi.

Kerja sama ini tertuang dalam nota kesepakatan yang ditandatangani Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, di Museum Tsunami Aceh, Kota Banda Aceh, Minggu (26/12/2021). “Sekarang sudah saatnya meningkatkan level kerja sama lebih kepada ekonomi seiring dengan Covid-19 yang sudah surut dan ekonomi yang harus bangkit,” ujarnya.

Salah satu yang paling kongkret dari 12 kerja sama tersebut yaitu mendapatkan hak daerah terhadap pengelolaan energi. Gubernur mengatakan pengelolaan energi bertujuan agar kesejahteraan masyarakat Aceh bisa lebih meningkat. Terlebih Ridwan Kamil sendiri merupakan ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET).

“Yang sudah kongkret di depan mata adalah kerja sama untuk mendapatkan hak daerah terhadap pengelolaan energi yang potensinya besar sekali yang nantinya akan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Ridwan Kamil.

Terkait kerja sama energi tersebut, dua badan usaha milik daerah yaitu PT Migas Hulu Jabar (Perseroda) dan PT Pembangunan Aceh (Badan Usaha Milik Aceh) dilibatkan untuk menindaklanjutinya.

Selain kerja sama yang sudah tertuang dalam nota kesepakatan, Kang Emil juga menawarkan potensi kerja sama lainnya. Menurutnya, Jabar dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa merupakan pasar yang besar apabila dimanfaatkan dengan baik. Seperti investasi di sektor pariwisata yang akan berdampak pula pada masyarakat Jabar.

“Tadi juga saya menawarkan apa yang bisa Aceh kerjasamakan. Penduduk kita kan besar sekali, artinya pasarnya besar, juga sebaliknya apakah di Aceh ada potensi investasi yang bisa kita kerjasamakan,” tuturnya.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyambut baik kerja sama ini. Nova menyebut, kerja sama antarprovinsi tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan oleh Pemda Provinsi Aceh. “Ini kerja sama antarprovinsi pertama kalinya yaitu dengan Jabar,” ujar Nova.

Kendati demikian, Jabar dan Aceh punya hubungan baik sejak lama dan memiliki ragam kesamaan. “Sebenarnya hubungan kita sudah sejak lama karena kita memiliki banyak kesamaan dengan Jabar dari dulu,” katanya.

Nova mengungkapkan, saat ini Aceh sedang berusaha meraih kedaulatan energi yang perlu mendapat masukan dari Jabar. Ia pun sebelumnya telah mengutus PT Pembangunan Aceh ke Bandung untuk bertemu dengan PT Migas Hulu Jabar. Dari pertemuan itu ditemukanlah beberapa peluang. “Aceh sedang berusaha meraih kedaulatan energinya, tentu kita harus belajar banyak ke Jabar,” ungkap Nova.

Selain kerja sama sektor energi, bank daerah milik Pemda Provinsi Aceh yaitu Bank Syariah Aceh juga akan belajar manajemen keuangan dan SDM ke bank bjb. Nova mengatakan, bank bjb merupakan bank daerah terbesar di Indonesia yang memiliki aset lebih dari Rp100 triliun.

“Bank Syariah Aceh akan belajar banyak kepada bank bjb sebagai bank daerah terbesar di Indonesia yang jumlahnya asetnya berbeda jauh dengan Aceh,” ujarnya.

Ia berharap seluruh kerja sama ini saling menguntungkan kedua daerah dan yang terpenting adalah membawa kebermanfaatan bagi masyarakat. “Semoga kerja sama ini saling menguntungkan agar bermanfaat bagi generasi penerus kita dan meneruskan perjuangannya,” tutur Nova. [*]

Exit mobile version