Jakarta – Indonesia digadang-gadang bakal menjadi pusat mode busana muslim dunia pada 2020 mengingat pasarnya yang besar serta kemampuan desainer dan industri tekstil dan pakaian jadi yang mumpuni. Namun produk dalam negeri masih kedodoran bersaing dengan asing.
“Pekerjaan Rumah (PR) untuk mengembangkan fashion Muslim Indonesia agar menjadi kiblat fashion Muslim dunia masih banyak,” kata Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber di Jakarta, Senin (27/01/2020),
Ia mengakui, euphoria terhadap busana Muslim di Indonesia sudah muncul sejak lama terutama di kalangan menengah ke atas. Sementara untuk masyarakat menengah ke bawah masih menggunakan barang import. “Pergerakan uang di dunia fashion hijab banyak terjadi di kalangan menengah ke bawah. Bisa dilihat, anak muda yang mengenakan hijab sangat menguasai pasar,” tambahnya.
Jika dipersentasikan, lanjutnya, ada di angka 70 persen untuk menengah ke bawah, dan sekitar 30 persen yang menggunakan produk desainer unggulan dalam negeri. “Langkah berikutnya secara realistis bagaimana busana muslim bisa kuasai pasar Indonesia yang sebenarnya. Dari situ kita bisa ambil sebagian pasar mereka ke luar,” tambah Ali.
Untuk mengatasi masalah tersebut, merk lokal bisa bekerjasama dengan pemerintah agar mampu bersaing di kancah dunia. Terutama dengan membesarkan merk dan mengambil pasar menengah ke bawah agar bisa bersaing dengan merk besar dunia.
“Saya sarankan 5 tahun ke depan kerjasama ke pihak besar seperti Bank Indonesia. Bisa enggak kita sesama brand lokal enggak saingan, kita lihat brand luar negeri jual apa ya itu yang kita rebut,” paparnya.
Masih menurutnya, hijabers tidak sedikit saat ini masih mengejar brand-brand dari luar negeri. Hal tersebut karena melihat kualitas yang ditampilkan brand luar nyaman dan bagus.
“Dari segi harga dan merchandising gimana kita bisa bersaing dengan mereka. PR-nya ke dalam lagi, kenapa generasi muda hijabers merasa lebih trendi, dengan style yang lebih keren, bahan yang lebih nyaman. Kekurangan-kekurangan kita ini yang kita coba cari solusinya,” tegasnya. [Zin]