Selain lansia dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, maka mereka harus membayar jika ingin vaksin booster.
JERNIH-Pada Januari tahun 2022 mendatang masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga atau biasa disebut vaksin booster. Kepastian kabar itu disampaikan olej Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
“Bapak Presiden juga minta kegiatan booster (vaksin Covid-19) dimulai bulan Januari,” Kata Hartarto menyebut waktu pelaksanaan vaksnisi booster tegasnya ke wartawan.
Namun masyarakat harus siap merogoh kocek mengingat tidak semua dapat vaksin booster secara gratis. Diluar lansia dan mereka yang ditanggung negara yakni penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan, maka mereka harus membayar jika ingin vaksin booster.
“Akan terbuka dengan vaksin yang masuk sehingga rakyat mendapatkan booster bisa memilih, yang PBI kita bisa lakukan subsidinya melalui BPJS (Kesehatan),” kata Menteri Kesehatan(Menkes) Budi Gunadi beberapa waktu lalu.
Berapakah harga vaksin booster?
Beberapa waktu lalu Menkes Budi pernah menyebut kisaran harga vaksin booster adalah Rp 100 ribu. Sedangkan Unicef dalam laporan Vaccine Market Dashboard juga menampilkan harga per dosis sejumlah vaksin di beberapa negara termasuk Indonesia.
Berikut harga vaksin booster yang dijual di Indonesia;
- Vaksin Sinovac, di Indonesia senilai US$ 13,6 – US$ 17 (Rp 196 ribu – Rp 245 ribu).
- Vaksin Sinopharm di beberapa negara harganya mulai dari US$ 9 – US$ 36 (Rp 130 ribu – Rp 520 ribu).
- Vaksin Pfizer dari US$ 6,75 – US$ 23,15 (Rp 97.600 – Rp 334.750),
- Vaksin Novavax US$ 3 – US$ 20,90 (Rp 43 ribu – Rp 302 ribu).
- Vaksin Janssen dari US$ 8,5 hingga US$ 10 (Rp 122 ribu – Rp 144 ribu), dan
- Vaksin AstraZeneca harga per dosisnya berkisar US$ 2,19 sampai US$ 7,95 (Rp 31.600 ribu – Rp 114.900).
Di Inggris para peneliti menyebut ada tujuh jenis vaksin yang baik untuk dosis booster yakni, vaksin Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, Novavax, Johnson & Johnson, Moderna, Valneva dan Curevac.
Para peneliti menyebut jika pemakaian tujuh vaksin tersebut tidak ada yang menimbulkan efek sampingan seperti kelelahan, sakit kepala dan nyeri tempat suntikan.
Ditambahkan para ahli, seluruh vaksin akan meningkatkan kekebalan saat diberikan 10-12 minggu setelah dosis kedua AstraZeneca diberikan. (tvl)