Site icon Jernih.co

Orang Indonesia ‘Mager’, Rentan Penyakitan

Pixabay

Jakarta – Masyarakat Indonesia memang terkenal ‘Mager’ alias malas bergerak. Sehingga gara-gara kurang gerak ini, timbul beragam penyakit.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah rata-rata penduduk Indonesia yang kurang menjalani aktivitas fisik meningkat dari 26 persen pada 2013 menjadi 33 persen pada 2018. Begitu juga dengan masyarakat DKI Jakarta yang juga mengalami peningkatan dari 44,2 persen pada tahun 2013 menjadi 47,8 persen pada 2018.

Kurangnya aktivitas fisik dapat mencetus berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Apalagi, penyakit tidak menular merupakan 63 persen penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa per tahun.

Catatan Riskesdas 2018 juga menyebutkan angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2013. Prevalensi asma meningkat dari 2,4 persen menjadi 4,5 persen, prevalensi kanker meningkat dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, prevalensi stroke meningkat dari 7 persen menjadi 10,9 persen, prevalensi diabetes mellitus meningkat dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen, dan prevalensi hipertensi juga mengalami kenaikan yang cukup memprihatinkan yaitu dari 25,8 persen menjasi 34,1 persen.

Dari tingginya angka PTM tersebut maka diperlukan suatu gerakan komprehensif dari Kementerian Kesehatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat  dan dijadikan andalan dalam mengatasi PTM yaitu Gerakan Masyarakat Sehat atau biasa disebut Germas.

Germas merupakan instruksi presiden yang memiliki payung hukum yaitu Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan telah dibuat pedoman pelaksanaannya dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto (2019) mengatakan bahwa PTM menjadi ancaman luar biasa bagi kesehatan masyarakat di Indonesia bahkan beban Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) untuk PTM terhitung besar. Hal ini membuat penerapan gaya hidup sehat yang digalakkan melalui sosialisasi Germas menjadi penting.

Salah satunya dengan menggalakkan aksi Germas yang diinisiasi pihak swasta seperti Superball Run 2020 untuk menginspirasi masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta, menjalani hidup aktif dan sehat sekaligus.

Rohini Behl, Technical Marketing Advisor, PT Fonterra Brands Indonesia, mengatakan, “Sejak diluncurkan pada tahun 2018, kampanye ‘Ayo Indonesia Bergerak’ telah menginspirasi masyarakat Indonesia, termasuk di Yogyakarta, Bandung, Palembang, Medan, dan Solo, untuk menjalani gaya hidup yang aktif secara fisik dan sehat untuk menghindari gaya hidup sedentari dan mengurangi risiko penyakit tidak menular”.

“Kami dengan bangga mendukung Superball Run 2020 dan acara komunitas lainnya di seluruh Indonesia, yang menyatukan orang-orang untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang menyenangkan,” kata Rohini Jakarta, Minggu, (12/01/2020). [Zin]

Exit mobile version