Site icon Jernih.co

Pandemi Bisa Tambah 5 Juta Warga Miskin Baru

Ilustrasi/The Indonesian Institute

Jakarta – Kenaikan angka kemiskinan akibat pandemi virus Corona (Covid-19) tidak bisa dihindari. Untuk skenario sangat berat, jumlah penduduk miskin bisa bertambah lebih dari 5 juta jiwa.

“Kemiskinan sudah disimulasikan, angkanya memang tidak menyenangkan. Jika mengacu pada skenario berat akan ada penambahan orang miskin sebanyak 2,9 juta jiwa. Untuk skenario sangat berat, lebih dari 5 juta jiwa,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan katanya dalam diskusi virtual, Senin (20/4/2020).

Angka prediksi itu mengacu pada formulasi skenario berat ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 2,3 persen dan skenario sangat buruk dimana ekonomi bisa mengalami resesi atau tumbuh negatif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia hingga September 2019 tercatat 9,22 persen atau setara dengan 24,79 juta jiwa.

Dia menuturkan pemerintah telah mengalokasikan kebijakan fiskal atau stimulus III sebesar Rp405,1 triliun untuk menyelamatkan kesehatan, menjaga stabilitas keuangan, dan perekonomian nasional seperti tertuang dalam Perppu 1/2020.

Salah satu program yang menjadi fokus, yaitu melindungi masyararakat terdampak dengan jaring pengamana sosial (social safety net). Beberapa program yang dilakukan, misalnya peningkatan dan perluasan program keluarga harapan (PKH), peningkatan dan perluasan Kartu Sembako, penambahan dan fleksibilitas Kartu Prakerja, pembebasan tagihan listrik, dan tambahan bantuan subsidi selisih bunga.

“Banyak update paket stimulus yang terjadi bulan April minggu ini, misalnya tambahan Kartu Sembako dan kuota Kartu Prakerja yang dinaikkan jadi 5,6 juta. Nanti, teman-teman di Kemenko akan sortir yang enggak eligible. Pembebasan tarif listrik sudah dilakukan,” jelasnya.

Febrio menuturkan pemberian bantuan sosial (BLT) dan bantuan sosial tak lain untuk menjaga daya beli masyarakat. Lebih dari 54 persen pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Jika konsumsi rumah tangga berkurang, maka akan berdampak besar terhadap perekonomian domestik.

Exit mobile version