JERNIH – Sakit kepala apapun jenisnya sangat mengganggu. Kepala secara dipukul-pukul, ditusuk-tusuk, atau berdenyut-denyut memang menyakitkan. Seringkali meminum obat adalah pilihan yang mudah.
Namun ada juga yang mencoba menghilangkannya dengan pengobatan alami dan pemijatan. Jika rasa sakitnya terus-menerus maka akan mengganggu aktivitas sehari-hari, maka lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Dihimpun dari berbagai sumber ada beberapa jenis kepala yang umum terjadi yang mungkin sedang Anda alami:
1. Sakit kepala karena saraf tegang
Ini disebabkan oleh stres. Anda bisa merasa nyeri selama sakit kepala bersama dengan kepekaan di sekitar leher, dahi, kulit kepala dan otot bahu. Obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas bisa meredakan sementara sakit kepada jenis ini. Namun, bila sakit kepala terus berlanjut maka sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda jika diperlukan.
2. Sakit kepala pasca-trauma
Sakit kepala jenis ini terjadi setelah cedera kepala yang terasa seperti migrain atau nyeri tipe tegang. Sakit kepala ini berlangsung hingga 6 hingga 12 bulan setelah cedera. Ini bisa hilang setelah 48 jam, tetapi jika rasa sakit masih ada, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
3. Sakit kepala karena hormon
Sakit kepala karena hormon terjadi karena fluktuasi hormonal. Haid, pil KB, kehamilan mempengaruhi kadar estrogen kita, akibatnya kita menderita sakit kepala hormon. Nyeri ini berhubungan dengan siklus menstruasi kita sehingga dikenal sebagai migrain menstruasi. Sebagian besar wanita menderita nyeri ini selama atau sebelum menstruasi. Cobalah teknik relaksasi, akupunktur, yoga, dll untuk mengurangi rasa sakit dan menjalani pola makan yang sehat.
4. Sakit kepala karena kafein
Konsumsi minuman berkafein yang berlebihan bisa menyebabkan sakit kepala ini. Kafein memengaruhi aliran darah di otak kita. Jadi, ketika kita terpapar minuman berkafein secara teratur, maka kimiawi otak kita berubah. Nah, jika rutinitas diubah, maka memicu sakit kepala. Jadi, pantau terus dan jadikan konten kafein Anda stabil.
5. Sakit kepala hipertensi
Hal ini disebabkan karena tekanan darah tinggi dan gejalanya adalah perubahan penglihatan, nyeri dada, sesak napas, mati rasa, dll. Sakit kepala ini terjadi di kedua sisi kepala dan mulai memburuk dengan aktivitas apapun.
6. Migrain
Migrain digambarkan sebagai nyeri yang berdenyut di belakang mata dan di seluruh kepala. Seseorang yang menderita migrain mungkin menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, aktivitas, atau gerakan.
7. Sakit kepala sinus
Nyeri terjadi di belakang mata dan hidung, di samping rasa tersumbat umum di kepala, dianggap sebagai sakit kepala sinus. Ini juga umum bagi seseorang mengalami sakit kepala jenis ini saat mereka menderita mabuk.
8. Sakit kepala cluster
Anda pernah mengalami sakit kepala cluster jika nyeri menusuk yang tajam terjadi di satu tempat di kepala sepanjang hari. [*]