Dengan berbentuk pil akan memudahkan orang melakukan vaksinasi sendiri, juga memudahkan penyimpanan dan distribusi.
JERNIH-Semakin banyak perusahaan farmasi yang berlomba-lomba menemukan dan mengembangkan vaksin Corona. Sementara varian baru Corona juga semakin banyak.
Perusahaan Farmasi asal Amerika, Oravax saat ini tengah mengembangkan vaksin Corona dalam bentuk pil. Dengan berbentuk pil akan memudahkan orang melakukan vaksinasi sendiri.
“Vaksin oral memungkinkan orang untuk mengonsumsi vaksin sendiri di rumah. Dengan begitu vaksin pil lebih mudah didapatkan di manapun di seluruh dunia,” kata CEO Oramed Nadav Kidron, dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Science Alert, pada Kamis, (25/3/2021).
Dalam laman resminya, Oravax menyatakan vaksin pil buatannya merupakan vaksin antigen rangkap tiga virus like particle (VLP) yang dapat meningkatkan kekebalan sistemik tubuh melalui Immunoglobulin G (IgG). Antibodi paling umum dalam darah dan cairan tubuh yang melindungi dari infeksi virus, dan Imunoglobulin A (IgA).
Untuk tahap pertama uji klinis dari vaksin berbentuk pil ini, telah dijadwalkan pada bulan Juni mendatang akan diberikan kepada manusia.
Bukan hanya berbentuk pil, Oravax bahkan tengah merancang vaksin Corona generasi kedua dengan bentuk berbeda dan tidak disuntikkan, antara lain vaksin Corona yang penggunaannya dengan disemprotkan bahkan juga jika mungkin yang cukup ditempelkan ke kulit seperti plester luka.
Menurut Prof Paul Hunter, pembuatan vaksin Corona dalam bentuk pil mengedepankan prinsip kehati-hatian sebabb vaksin berbentuk pil ini memerlukan dosis yang tepat.
“Kita membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat vaksin oral. Tapi vaksin semacam ini mungkin juga bermanfaat bagi orang yang fobia jarum suntik, dan cara ini mungkin bisa lebih mudah dan lebih cepat untuk diberikan,”.
Dilansir Business Insider, dengan bentuk pil, maka vaksin Corona ‘generasi kedua’ dapat diberikan dengan lebih terukur. Di samping itu jika vaksin dalam bentuk pil akan lebih pendistribusiannya maupun saat dikonsumsi masyarakat.
Namun masyarakat belum dapat melakukan vaksinasi dengan pil dalam waktu dekat, sebab Oravax menyatakan membutuhkan waktu lama untuk dapat mewujudkan rencana tersebut. Bahkan menurut Oravax, diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun atau bahkan lebih sebelum diproduksi secara massal. (tvl)
Selain berbentuk pil, jenis lainnya dari vaksin generasi kedua juga sedang dikembangkan, antara lain vaksin COVID-19 yang disemprotkan ke hidung, atau vaksin yang mungkin ditempelkan ke kulit seperti plester luka. (tvl)