Jakarta – Ada pendapat yang mengatakan tidur malam dalam keadaan rambut basah tak bagus untuk kesehatan, salah satunya bisa membuat Anda terkena pilek atau bahkan flu. Benarkah pendapat ini?
Seperti dikutip Healthline, kemarin, Dr. Chirag Shah, MD, dokter darurat dan salah satu pendiri Push Health, sebuah platform layanan kesehatan online mengungkapkan, anggapan umum tentang rambut dan pilek basah seringkali salah. “Tidak ada bukti bahwa seseorang bisa masuk angin karena tidur dengan rambut basah,” kata Shah. “Ketika seseorang masuk angin, itu karena terinfeksi virus.”
Ada lebih dari 200 virus penyebab pilek, namun biasanya rhinovirus. Virus memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata Anda dan menyebar melalui tetesan di udara ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara. Anda juga bisa terinfeksi ketika menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau kontak tangan dengan orang yang terinfeksi.
Meski tidur dengan rambut basah tidak akan membuat Anda pilek, Dr. Shah mengatakan hal ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena infeksi jamur di kulit kepala. Jamur, seperti Malassezia, dapat menyebabkan kondisi seperti ketombe atau dermatitis. Shah merekomendasikan Anda tidur dengan rambut kering jika memungkinkan.
Seiring dengan jamur yang hadir secara alami di kulit kepala Anda, bantal juga sarang untuk jamur. Makhluk hidup ini tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan sarung bantal basah beserta bantalnya memberikan tempat berkembang biak yang ideal.
Dalam sebuah penelitian terungkap, ada 4-16 spesies jamur di bantal yang diuji, termasuk Aspergillus fumigatus, spesies jamur umum yang bertanggung jawab untuk menyebabkan infeksi parah pada orang dengan sistem kekebalan yang melemah. Jamur ini juga dapat memperburuk gejala asma.
Tidur dengan rambut basah juga bisa merusak rambut. “Rambut paling lemah saat basah. Risiko utama (selain yang kosmetik) kerusakan rambut saat tidur,” kata Dr. Adarsh Vijay Mudgil, MD, ahli dermatologi di New York. [*]