Jakarta – Diperkirakan setiap tahun terdapat 45 miliar pembalut dan tampon digunakan perempuan dunia yang menghasilkan 3,2 juta ton sampah. Kebersihan organ kewanitaan menjadi penting karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Lebih dari 50% populasi dunia mengalami menstruasi, namun pembicaraan mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan reproduksi perempuan serta dampak lingkungan dari penggunaan produk kewanitaan pada saat menstruasi belum terlalu banyak dibicarakan.
Saat ini, berbagai negara sudah mulai mengkampanyekan ‘Sustainable Feminine Hygiene’ yaitu ajakan untuk lebih bijak menggunakan produk kewanitaan dari bahan/materi yang ramah lingkungan serta memiliki dampak kimia bagi lingkungan serta tubuh yang lebih rendah, concern ini juga datang dari para penggiat zero-waste lifestyle.
“Saat ini tren penggunaan produk kewanitaan yang sustainable juga sudah mulai berkembang di Indonesia misalnya dengan adanya kesadaran untuk menggunakan menstrual cup serta reusable sanitary pads. Namun yang perlu ditingkatkan lagi adalah penerapan perilaku menjaga dan merawat kebersihan organ kewanitaan dengan baik,” ujar dr. Dinda Derdameisya Sp.OG dalam siaran pers Andalan Feminine Care, Rabu (5/2/2020).
Di Indonesia, sekitar 90% perempuan berpotensi mengalami keputihan, bahkan 31,8% gejala keputihan dialami oleh remaja putri. Data tersebut membuktikan bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memiliki perilaku untuk menjaga feminine hygiene secara baik. Kondisi feminine hygiene yang buruk, dapat menimbulkan berbagai infeksi berbahaya bagi organ reproduksi perempuan.
“Apabila tidak dijaga dengan baik, area kewanitaan yang tidak bersih dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi seperti infeksi yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit, hingga berujung pada candidiasis, trichomoniasis, bacterial vaginosis, sampai yang terparah seperti kanker serviks, tumor, serta kalainan vagina,” lanjut dr. Dinda.
Mengetahui hal tersebut, tidak ada salahnya sebagai perempuan Indonesia mulai menerapkan Sustainable Feminine Hygiene sebagai salah satu resolusi kesehatan yang wajib dilakukan pada tahun ini. Apa saja Sustainable Feminine Hygiene Resolutions yang dapat dilakukan?
1. Bijak memilih produk feminine hygiene
Penggunaan menstrual cup cocok digunakan bagi perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual. Namun perlu diperhatikan cara membersihkan serta mensterilisasinya dengan benar. Penggunaan menstrual cup yang tidak disertai merawat kebersihan organ reproduksi akan semakin memperparah iritasi pada kulit vagina. Selain menstrual cup, reusable sanitary pads atau biasa disebut pembalut kain juga menjadi salah satu yang sering digunakan oleh perempuan Indonesia.
2. Bersihkan vulva dan lipatan labia.
Pada saat mandi maupun setelah selesai buang air, usahakan untuk selalu membersihkan bagian luar organ kewanitaan yaitu vulva, klitoris, dan juga lipatan labia. Gunakan sabun pembersih kewanitaan khusus yang memiliki kandungan alami, lembut dan mengandung prebiotic dan bahan alami (natural ingredients).
3. Rajin ganti celana
Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, jamur lebih mudah berkembang apabila kamu jarang mengganti celana dalam maupun sering menggunakan celana dalam yang tidak benar-benar kering. Mulai sekarang, coba untuk mengganti celana dalam minimal dua kali sehari, atau lebih bagus lagi setiap selesai buang air.
4. Bersihkan ekstra saat menstruasi
Saat menstruasi, seringkali perempuan malas untuk membersihkan area kewanitaan karena kondisi darah menstruasi yang membuat tidak nyaman. Padahal, saat menstruasi justru area kewanitaan perlu dijaga kebersihannya semakin ekstra, karena area vagina akan lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur.
5. Rajin minum, konsumsi sayur serta buah
Aupan makanan sehat dan bernutrisi penting untuk menjaga kesehatan reproduksimu. Sustainable trend, hidup minim sampah, tidak lengkap bila tidak dijalankan dengan healthy lifestyle, baik untuk apapun yang kita konsumsi dan gunakan. Beberapa makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging serta ikan adalah contoh makanan yang baik bagi kesehatan reproduksi perempuan. Selain itu, cukupi kebutuhan cairan tubuhmu dengan konsumsi minimal 8 gelas air mineral per hari. Bagi kamu yang hobi minum kopi, batasi konsumsi kopi kamu tidak lebih dari 2 cangkir per hari. [Zin]