Jernih.co

Airbus A400M, “Raksasa Langit” Pertama Indonesia Siap Perkuat Skadron 31 Halim Perdanakusuma

Indonesia segera menyambut kedatangan pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas—simbol kekuatan dan kemampuan udara strategis masa depan. Dengan daya angkut hingga 37 ton dan kemampuan berperan ganda sebagai tanker dan pesawat transportasi militer, A400M akan menjadi tulang punggung baru TNI AU dalam mendukung misi nasional dan internasional.

JERNIH – Indonesia segera menyambut kedatangan pesawat angkut berat Airbus A400M Atlas pertama yang akan memperkuat Skadron Udara 31, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pesawat generasi terbaru ini diharapkan menjadi tulang punggung baru TNI Angkatan Udara (TNI AU) dalam misi strategis dan taktis, menggantikan sebagian peran pesawat legendaris C-130 Hercules.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Komodor Udara I Nyoman Suadnyana, mengonfirmasi bahwa A400M akan ditempatkan di Skadron 31. “Rencananya akan ditempatkan di Skadron 31, Halim Perdanakusuma,” ujarnya di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, kehadiran pesawat angkut besar tersebut akan memperkuat kemampuan TNI AU dalam mendukung berbagai misi militer, kemanusiaan, dan logistik nasional. “Kehadiran A400M akan meningkatkan kemampuan TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus memperluas jangkauan operasional udara,” tambahnya.

Untuk menyambut kedatangan pesawat ini, TNI AU telah menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk hanggar baru, fasilitas perawatan, serta pusat pelatihan kru dan teknisi di Halim Perdanakusuma.

Sebagai bagian dari persiapan operasional, sebanyak 22 personel TNI AU telah diberangkatkan ke Spanyol untuk mengikuti pelatihan intensif mengenai pengoperasian dan pemeliharaan A400M, bekerja sama dengan pihak Airbus Defence and Space.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang TNI AU untuk memastikan kemampuan operasional dan kemandirian pemeliharaan pesawat secara penuh di masa depan.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menandatangani kontrak pembelian dua unit Airbus A400M pada tahun 2021, dengan konfigurasi tanker dan transportasi multiperan (multi-role transport and tanker).

Perjanjian tersebut difinalisasi dalam ajang Dubai Airshow 2021 dan mulai berlaku pada 2022, mencakup dukungan pelatihan kru, logistik, dan pemeliharaan jangka panjang. Selain itu, Letter of Intent (LoI) juga telah ditandatangani untuk kemungkinan penambahan empat unit tambahan di masa depan.

Airbus A400M

Pesawat Airbus A400M Atlas dirancang untuk melaksanakan berbagai misi taktis maupun strategis. Kehadirannya menjembatani kebutuhan antara pesawat angkut ringan seperti CN-235 dan pesawat angkut berat seperti C-17 Globemaster III.

Sebagai pesawat multiperan, A400M memiliki kemampuan luar biasa dalam mengangkut beban besar dan beroperasi di berbagai kondisi medan. Pesawat ini mampu membawa muatan hingga 37 ton, baik berupa logistik, perlengkapan militer, maupun kendaraan berat. Selain itu, A400M dapat menampung hingga 116 pasukan lengkap atau 66 tandu medis untuk misi evakuasi dan kemanusiaan.

Ditenagai oleh empat mesin turboprop Europrop TP400-D6, masing-masing bertenaga 11.000 shaft horsepower, A400M mampu terbang dengan kecepatan jelajah sekitar 780 kilometer per jam dan menjangkau jarak maksimum hingga 8.700 kilometer, tergantung beban yang dibawa.

Keunggulan lainnya terletak pada fleksibilitas operasionalnya. Pesawat ini dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refueling), baik sebagai pesawat tanker maupun penerima bahan bakar. A400M juga mampu lepas landas dan mendarat di landasan pendek atau tidak beraspal, menjadikannya ideal untuk operasi di daerah terpencil atau zona bencana.

Dengan daya angkut dan kemampuan serbaguna tersebut, A400M mampu membawa berbagai jenis perlengkapan militer, termasuk kendaraan taktis, truk bahan bakar, ekskavator, hingga sistem pertahanan udara seperti peluncur rudal Patriot. Kombinasi kekuatan, jangkauan, dan fleksibilitas menjadikan A400M sebagai salah satu pesawat angkut paling andal dan modern di kelasnya.

Multifungsi

A400M telah dioperasikan oleh sejumlah negara besar seperti Prancis, Jerman, Spanyol, Inggris, Turki, Malaysia, Belgia, dan Luksemburg. Negara-negara ini memanfaatkan pesawat tersebut untuk misi militer, bantuan kemanusiaan, serta tanggap darurat di berbagai belahan dunia.

Dengan masuknya Indonesia sebagai pengguna terbaru, TNI AU menjadi operator kedua A400M di Asia Tenggara (setelah Malaysia). Hal ini menandai langkah strategis Indonesia dalam meningkatkan kemampuan mobilitas udara jarak jauh di kawasan regional.

Kehadiran Airbus A400M Atlas menandai era baru dalam modernisasi kekuatan udara Indonesia. Dengan kemampuan mengangkut muatan besar melintasi ribuan kilometer, A400M akan memperluas jangkauan operasi TNI AU, baik untuk misi pertahanan, kemanusiaan, maupun tanggap bencana di seluruh wilayah Nusantara.

“Pesawat ini akan menjadi kebanggaan bangsa sekaligus simbol kemampuan Indonesia untuk menjaga kedaulatan dari udara,” ujar Komodor Udara I Nyoman Suadnyana.

Dengan daya jangkau dan fleksibilitas tinggi, A400M selain sebagai pesawat angkut — tetapi elemen strategis dalam membangun kekuatan pertahanan udara Indonesia masa depan.(*)

BACA JUGA: Dua Unit Airbus A400M Atlas Siap Mengudara di Langit Nusantara

Exit mobile version