Kenali titik-titik macet di ibukota sebelum bepergian dan upayakan cari jalan alternative agar tidak terjebak kemacetan yang mengular.
JERNIH-Setiap memasuki bulan puasa selalu ada keluhan masyarakat warga DKI Jakarta tentang jalan macet terutama jam pulang kantor. Kemacetannya tersebar di lima wilayah Jakarta.
Sebuah riset yang dilakukan tahun lalu oleh Lembaga Survei INRIX, menyebut Jakarta menempati posisi kedua sebagai kota termacet di Indonesia dengan total kemacetan 63 jam per tahun, yang nampaknya sebanding dengan jumlah penduduk 11.100.929 dan luas 664.010 km persegi.
Berikut daftar jalan paling macet di Jakarta yang dihimpun dari beberapa sumber:
1. Jakarta Utara
Di Jakarta Utara kemacetan sering terjadi di Jalan Yos Sudarso sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Penyebabnya sopir truk kontainer tidak menggunakan fasilitas jalan told an memilih jalan arteri.
Kemudian terdapat empat titik yang sering terjadi penumpukan kendaraan yaitu depan Polres Metro Jakarta Utara atau depan Kantor Wali Kota Jakarta Utara, putaran balik Plumpang dan putaran balik Artha Gading, putaran balik Bogasari atau Airin, Simpang Lima Semper, dan Tugu.
baca juga: Polri Amankan Ketersediaan dan Pasokan BBM Selama Ramadhan
2. Jakarta Timur
Di Jakarta Timur tercatat ada 19 titik yang paling sering mengalami kemacetan parah terutama pada jam-jam sibuk di Jakarta Timur yang tersebar di beberapa daerah diantaranya:
Di Jatinegara terdapat Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bekasi Barat Raya, Jalan Bekasi Timur Raya, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat I, dan Jalan Jatinegara Timur.
Di wilayah Duren Sawit terdapat Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Pahlawan Revolusi, Jalan Pondok Kopi, dan Jalan Soekanto.
Di seputaran Pulogadung yakni Jalan Kayu Putih Raya, Jalan Pemuda, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Velodrome.
Selanjutnya di Jalan Pramuka Matraman, Jalan Raya Bekasi Cakung, dan Jalan Dr Soemarno Cakung.
baca juga: Polres Bogor akan Putar Balik Pendatang yang Belum Vaksin Booster
3. Jakarta Selatan
Di Jakarta Selatan terdapat sekita 200 titik kemacetan dan salah satu yang paling parah di Jalan Pasar Minggu dimana salah satu penyebabnya karena banyak putaran balik.
Beberapa titik kemacetan lainnya yaitu Simpang Lebak Bulus I/II Jalan RS Fatmawati dan Pasar Pondok Labu. Untuk itu Pemkot Jakarta Selatan berencana melebarkan jalan menjadi 6 meter dan panjang 200meter yang dimulai dari halte PMD sebagai salah satu solusi mengatasi titik-titik kemacetan tersebut.
4. Jakarta Barat
Di Jakarta barat terdapat 60 titik kemacetan. Titik ini tersebar di Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Tambora, Taman Sari, Kebon Jeruk, Palmerah, Kembangan, dan Kalideres.
Titik kemacetan parah sering terjadi di lampu merah Cengkareng Jalan Daan Mogot, Jalan Panjang, dan Grogol. Termasuk ketika diberlakukan PPKM. Kemacetan ini terjadi pada pagi dan sore hari saat pulang dan berangkat kerja. Kemacetan di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
4. Jakarta Pusat
Kemacetan Jakarta Pusat tersebar di 8 kecamatan. Adapun lokasi yang paling parah terutama di daerah Menteng.
Terdapat 11 titik jalan rawan kemacetan yaitu Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, Sudirman, Cokroaminoto, Kebon Sirih, Menteng Raya, Matraman Dalam, Tugu Tani, MH Thamrin, Proklamasi, serta Teuku Umar.
Banyak factor yang menjadi penyebab kemacetan di wilayah Jakarta Pusat, di antaranya keberadaan ojek daring yang ngetem, penyempitan jalan, angkutan umum ngetem, pengerjaan jalan, dan motor lawan arah. (tvl)
.