Sepolwan telah mencetak ribuan perempuan muda menjadi polisi wanita yang tangguh. Saat ini ribuan polwan yang dididik di bumi Ciputat elah bertugas di seluruh Indonesia.
JERNIH-Sejarah polisi wanita telah ada sejak tahun 1948. Saat itu Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berlokasi Bukittinggi memberi kesempatan bagi para perempuan terpilih yang mau dididik menjadi polisi.
Terbentuknya Polisi Wanita (Polwan) karena polisi kesulitan saat menangani kasus harus memeriksa fisik tersangka, saksi, maupun korban yang berjenis kelamin perempuan, maka para polisi sering meminta bantuan para Istrinya ataupun para PNS wanita saat menangani penyelidikan
Saat itu terpilih enam siswa perempuan mengikuti pendidikan Inspektur Polisi bersama 44 siswa laki-laki. Namun sekolah tersebut tidak berumur Panjang karena terjadi Agresi Militer Belanda II.
Sejarah Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) berawal ketika Komdak VII Jaya (Polda Metro Jaya) pada April 1963 membuka Sekolah Anggota Kepolisian Republik Indonesia (Sakri) cabang Ciputat berkedudukan di Jalan Raya Ciputat, Jakarta Selatan. Sekolah ini menggantikan Sakri cabang Kramat Jati.
baca juga: Pangkat Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi Tambah Satu Bintang
Kemudian pada tahun 1968 Sakri cabang Ciputat berganti menjadi Sekolah Tingkatan Kepolisian dan Latihan (Deplat) 007 Ciputat.
Pada tahun 1975 Deplat 007 Ciputat berubah lagi namanya menjadi Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat. Pada tahun 1975/1976 untuk pertama kalinya Dodiklat 007 Ciputat menerima dan mendidik bintara polwan.
Selanjutnya pada tahun 1982 Dodiklat 007 berganti nama menjadi sekolah bintara 007 Ciputat. Lembaga Pendidikan tersebut selanjutnya menjadi lembaga pendidikan yang khusus mendidik polisi wanita.
Penyerahan tongkat kepemimpinan sekolah tersebut kepada Kolonel Polisi Dra. P. Erda Latuasan Tarigan pada 24 Januari 1984 menjadi tonggak dimulainya Pusat Pendidikan Polwan.
baca juga: Sejarah Terbentuknya Polisi Wanita
Perubahan yang menonjol adalah pucuk pimpinan Sekolah Polwan beralih dari pria ke wanita, serta adanya perubahan kepangkatan dari Letnan Kolonel menjadi Kolonel Polisi. Tanggal 24 Januari kemudian diperingati sebagai hari ulang tahun Sepolwan.
Keberadaan sekolah polisi wanita dituangkan dalam skep kapolri no. Pol.: skep/32/i/1984 tanggal 24 januari 1984. Pada tanggal 30 oktober 1984 pusdik polwan diubah menjadi sekolah polisi wanita (sepolwan) dan ada dibawah direktorat pendidikan polri yang sebelumnya dibawah kobangdiklat.
Kemudian pada tahun 1992 sepolwan berada dibawah lembaga pendidikan dan pelatihan polri, yang sekarang telah berganti diproduksi menjadi lembaga pendidikan polri
Pada tanggal 30 Oktober 1984 Pusdikpolwan diganti menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan). Berdirinya Sepolwan menarik minat perempuan untuk menjadi polisi.
Saat ini ribuan polwan telah dilahirkan di bumi Ciputat dan telah bertugas di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Mereka bertugas di berbagai cabang kedinasan Polri baik bertugas pada unsur staf maupun yang bertugas di bidang operasional, bahkan Polwan ada yang bertugas di Brimob maupun Densus 88 yang selama ini diidentikkan dengan pekerjaan polisi pria karena sifat tugasnya yang berbahaya dan keras.
Lebih dari sepuluh polwan berhasil menjadi jenderal baik bintang satu maupun bintang dua, salah satunya Brigjen Pol Dra Ida Owtari Poernamasasi, SAP, MA, yang saat ini tengah menjabat sebagai WakaPolda Kalimantan Tengah.
Polwan juga terlibat dalam berbagai penugasan di luar negeri dan tergabung dalam misi-misi perdamaian yang diprakarsai PBB. (tvl)