PALANGKARAYA-Viralnya permainan TikTok skullbreaker challenge yang menyebabkan banyak korban, membuat Polda Kalimantan Tengah segera mengeluarkan himbauan kepada masyarakat terutama kaum milenial agar tidak memainkan tantangan yang sedang ngetren di TikTok ini karena dinilai sangat berbahaya.
“Kami meneruskan imbauan dari Divisi Humas Polri soal skullbreaker challenge yang berbahaya,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawa, Sabtu (15/2/2020).
Di media sosial banyak ditayangkan permainan yang dianggap berbahaya itu, ada tiga orang yang berdiri sejajar dan melompat bersama-sama. Dua orang di sisi kiri dan kanan melompat bersama, selanjutnya saat orang yang ada di tengah melompat, dua orang di sisi kiri dan kanan menendang kaki orang tersebut hingga orang itu terjatuh ke belakang, dengan kemungkinan besar kepala atau punggung terhantam ke lantai.
“Dari luka ringan hingga berat, apalagi ketika kepala terbentur,”.
Mulai senin depan, Polda Kalteng akan kembali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di wilayah Kalimantan Tengah mengingat bahaya yang akan ditimbulkan akibat permainan tersebut.
“Polda Kalteng sudah mensosialisasikan bahayanya skullbreaker challenge di salah satu SMA. Rencananya, pekan depan sosialisasi digencarkan lagi” kata Hendra menambahkan “Senin, ada duta humas (Polda Kalteng untuk) kaum milenial dan kita sosialisasikan ke mahasiswa dan sekolah,”.
Sebagaimana diketahui, dimedia social banyak korban yang akhirnya harus mendapat pertolongan dokter. Sebagai informasi bahwa bila korban tidak terima atas perlakuakn tersebutkorban dapat mengadukan pada polisi karena dalam KUHP ada pasal yang mengakomodir perbuatan tersebut. Jika terdapat korban jiwa dalam aksinya tersebut dapat dikenakan tindak pidana. Dugaan Pasal 359 KUHP meninggalnya seseorang atau 360 KUHP akibatkan luka berat.
(tvl)