Rest area akan dibatasi 50 persen sesuai penerapan protokol kesehatan.
JERNIH-Dalam rangka mengamankan arus lalu lintas masyarakat yang akan libur panjang dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW, Polda Metro Jaya telah menyiapkan sebanyak 749 personil. Libur bersama tersebut akan berlangsung pada 28 hingga 30 Oktober.
“Untuk pengamanan libur panjang disiapkan 749 personel,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo, S.I.K., M.T.C.P. Sabtu (24/10/2020).
Adapun 749 personil tersebut merupakan personil jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya, berasal dari personil Satlantas yang ada di Polres-Polres.
Pelaksanaan pengamanan libur panjang tersebut bersamaan pula dengan dimulainya Operasi Zebra 2020.
Dikatakan Sambodo, pihaknya siap melaksanakan kedua kegiatan tersebut dengan mengamankan arus lalu lintas libur panjang, sekaligus menindak masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas. Sambodo juga menyebut dalam Operasi Zebra tidak dilakukan razia.
“Titik-titik yang sering terjadi lawan arus, akan kita laksanakan penindakan. Jadi tetap ada yang bertugas pengamanan maupun Operasi Zebra,” kata Sambodo lebih lanjut.
Dalam pengamanan libur panjang akan dibangun 15 pos oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Menurut Sambodo, titik rawan kemungkinan ada di Cawang, terus Km 10 yang kenaikan elevated (Tol Jakarta-Cikampek), kemudian Cikarang Barat, termasuk juga di Cikarang Utama untuk wilayah Polda Metro Jaya.
“Di jalur tol itu ada 10 (pos pengamanan). Mulai dari Cikunir KM 9, rest area Cikarang Utama, rest area 33, rest area 39. Pokoknya semua rest area kita jaga,”.
Selain 10 titik pos pengamanan di jalur tol, tiga pos pengamanan juga akan didirikan di jalan-jalan arteri. Tiga pos pengamanan tersebut akan berdiri di daerah Pangkalan Jati, daerah Bekasi Cyber Park, hingga Jalan Gandasuka.
” Yang dua lagi, Pos Semanggi dan Pos Cawang. Kalau nanti ada contra flow, ada one way kan pusatnya di situ,”.
Sambodo juga mengingatkan mereka yang hendak menikmati libur panjang untuk tetap patuh protokol kesehatan.
“Apabila melaksanakan libur tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, tapi sebaiknya tidak usah liburan lah daripada terkena (virus), mengurangi risiko penyebaran Covid-19,” kata Sambodo. (tvl)