Site icon Jernih.co

Wakapolri Ancam Mutasi Pejabat Berwenang Jika Personel Polri Terpapar Covid

Gatot berharap di lingkungan Polri ‘zero, yang meninggal karena Covid-19. Selanjutnya dua atau tiga minggu lagi kita akan buat ‘zero yang terpapar’.

JERNIH-Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengancam akan copot jabatan yang bertanggung jawab terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan polda-polres jika ada personel yang meninggal dunia karena Covid.

Untuk itu Gatot Eddy mengingatkan jajaran Kepolisian agar  menerapkan protokol kesehatan secara benar agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, terutama di lingkungan internal Kepolisian.

“Jadi saya sudah menyampaikan, kita sudah komitmen semua waktu vicon (video conference) keseluruhan, (agar) tidak ada lagi anggota Polri yang meninggal dunia (akibat) terpapar Covid-19,” kata Gatot Eddy dalam arahannya di Polda Jawa Tengah, yang diunggah dalam youtube.

Menuurt Gatot Eddy ada tiga jabatan yang akan dievaluasi jika ada personel yang meninggal dunia karena Covid-19, yakni Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (kabid dokkes), Kepala Rumah Sakit (karumkit), dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia (karo SDM).

“Kalau ada yang meninggal dunia, saya akan evaluasi Kabid Dokkes, Karumkit, kemudian karo SDM. kalau ada yang meninggal, nanti saya akan perintahkan Pak Kapus Dokkes cek (siapa diantara mereka) paling lalai. Bisa karena malas nggak mau ngecek, ya sudah, salah satunya nanti, kalau tidak Kabid Dokkes-nya, Karumkit-nya atau Karo SDM-nya. Berarti kan tidak mau bekerja. (Kalau) lambat-lambat, ya kita cari tempat yang lambat-lambat nanti di Mabes Polri,” kata Gatot Eddy menegaskan.

Gatot Eddy yang juga Wakil Ketua II Tim Pelaksana Komite COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi, mengingatkan Polda Jateng terkait dengan kasua Covid-19 yang menimpa personel di lingkungan Polda Jateng. Gatot mendorong Polda Jateng menekan jumlah kasus Corona dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Jangan sampai nanti ada lagi yang meninggal dunia. Begitu ada yang sakit, segera diobati. Kalau tidak mampu rumah sakit sini, bawa ke Jakarta,”.

Selanjutnya Gatot Eddy memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pengawasan terhadap jajarannya agar tidak ada lagi personel Polri yang terpapar Covid-19. Pengawasan dilakukan hingga tingkat polres.

“Tolong Kabid Propam cek betul, diingatkan begitu anggota ada yang sakit, ‘Hei… Pak Karo SDM cek punya fungsi perawatan personel. Pak Kabid Dokkes harus dicek’. Kalau perawatan atau pengobatannya kurang, lapor ke Kapus Dokkes. Kepada kapolres, tentunya harus diingatkan yang di wilayahnya ada urkes (urusan kesehatan)-nya, kemudian Kasi Propam ingatkan jika ada anggotanya yang terpapar,”.

Jenderal bintang tiga itu berharap dilingkungan Polri ‘zero, yang meninggal karena Covid-19. Selanjutnya dua atau tiga minggu lagi kita akan buat ‘zero yang terpapar’.

“ini tugas berat. Tolong, Pak Kabid Dokkes, Karumkit, Kabid Propam, Karo SDM tolong jangan ada lagi (yang meninggal),”.

Gatot Eddy mengingatkan pentingnya personel Polri menerapkan protokol kesehatan dengan ‘3-M+1’ (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan dan meminta Kabid Dokkes dan karumkit melakukan tiga tugas tambahan penting, yakni testing (melakukan tes swab PCR), tracing, dan treatment.

“Kalau nggak ada (alat untuk tes swab), koordinasi dengan kepala kesehatan provinsi, kapolres koordinasi ke dinas kesehatan kabupaten/kota, lakukan itu,”. (tvl)

Exit mobile version