Site icon Jernih.co

Akhirnya Houthi Bebaskan Awak Kapal Asal Indonesia yang Ditahan Sejak Januari

Dalam kapal berbendera Persatuan Emirat Arab (PEA) tersebut, Surya Hidayat Pratama bertugas sebagai chief officer (mualim).

JERNIH-Setelah menangkap kapal Rwabee di perairan Hudaidah, Yaman pada dan menawan awak kapalnya sejak 2 Januari lalu, akhirnya pada Minggu (24/4/2022) Milisi Houthi di Yaman, membebaskan awak kapal tersebut, diantaranya awak kapal Rwabee asal Indonesia, Surya Hidayat Pratama.

Selain Surya warga negara Indonesia, Houthi juga membebaskan sepuluh awak kapal Rwabee lainnya yakni tujuh warga India serta masing-masing satu dari Filipina, Myanmar, dan Ethiopia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri(Kemlu) Judha Nugraha menyebut bahwa Kemlu bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Muskat, KBRI di Ibu Kota Abu Dhabi dan KBRI di Ibu Kota Riyadh telah melakukan berbagai upaya sejak mereka mendengar penawanan Surya Hidayat tersebut oleh milisi Houthi untuk membebaskan Surya.

baca juga: Ini Daftar Kuota Haji Regular Per Provinsi Tahun 2022

“Alhamdulillah berhasil. Kemudian Surya kemarin diterbangkan dari Sanaa menuju ke Muskat melalui fasilitasi yang disediakan oleh pemerintah Oman. Jadi ada bantuan juga yang diberikan oleh pemerintah Oman dalam hal ini,” kata Judha.

Judha juga menyebut jika milisi Houthi tidak mengajukan uang tebusan untuk pembebasan tersebut, sebab kaum milisi tersebut yang disasar adalah kapalnya bukan awaknya.

Pemerintah Indonesia, kata Judha, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Oman dan seluruh pihak yang turut membantu proses pembebasan dan pemulangan Surya.

baca juga: Perhatikan Hal Penting Ini Jika Mudik Gunakan Mobil SUV?

Sementara KBRI Abu Dhabi telah mengontak perusahaan pemilik kapal Rwabee terkait pemulangan awak kapal Rwabee lainnya.

Setiba di Indonesia, nantinya Surya akan langsung melanjutkan penerbangan ke kampung halamannya Makassar, Sulawesi Selatan.

Selama 111 hari dalam masa penahanan oleh Houthi, dirinya dan sepuluh awak kapal Rwabee lainnya diperlakukan baik seperti tamu.

“Semua kebutuhan dasar kami, seperti makan, istrirahat, beribadah, diberikan sama mereka. Tidak ada sama sekali (perlakuan tidak mengenakkan). Itu pun mereka memberikan akses untuk berkomunikasi dengan keluarga,” kata Surya menjelaskan. (tvl)

Exit mobile version