Permen tersebut yang berasal dari sumbangan masyarakat tak dikenal tersebut segera diuji oleh badan amal New Zealand Drug Foundation dimana hasilnya menunjukkan mengandung 3gram (0,1 oz) metamfetamin (sabu) dan dinyatakan berpotensi mematikan.
JERNIH-Badan amal Auckland City Mission yang menyumbangkan paket-paket kebutuhan pokok kepada warga Selandia Baru, maaf karena mendistribusikan permen yang kemudian diketahui mengandung metamfetamin (sabu).
Badan amal yang berada diSelandia Baru tersebut membagikan sumbangan termasuk permen rasa nanas dan menyadari ada masalah pada 13 Agustus sore, setelah beberapa penerima sumbangannya mengeluh tentang rasa permen yang disebutnya tidak enak, sebagaimana dilansir Reuters.
Selanjutnya permen tersebut yang berasal dari sumbangan masyarakat tak dikenal tersebut segera diuji oleh badan amal New Zealand Drug Foundation dimana hasilnya menunjukkan mengandung 3gram (0,1 oz) metamfetamin (sabu) dan dinyatakan berpotensi mematikan.
“Dosis yang umum untuk ditelan adalah antara 10-25mg, jadi permen yang terkontaminasi ini mengandung hingga 300 dosis,” kata Direktur Eksekutif Yayasan, Sarah Helm, Rabu, 14 Agustus.
Akibat mencicipi permen rasa nanas tersebut, tiga orang termasuk satu anak mendapat perawatan medis dan menurut Detektif Inspektur Glenn Baldwin dari Kepolisian Aucland, saat ini tidak ada satupun yang dirawat di rumah sakit.
Pihak kepolisian saat ini menyelidiki bagaimana permen tersebut bisa masuk ke negara tersebut dan berpendapat jika permen tersebut adalah produk sampingan dari operasi penyelundupan narkoba internasional.
Kepolisian Auckland yang turun tangan menangani keluhan permen tersebut menyatakan jika tidak ada indikasi adanya kesalahan yang dilakukan oleh badan amal tersebut. Kepolisian juga meminta agar permen tersebut diserahkan kepada pihak berwenang. (tvl)