Fredy diklaim satu-satunya ‘importir’ pil yaba yang diimpor dari Thailand.
JERIH-Direktur Tindak Pidana IV/Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyampaikan beberapa fakta terkait pengungakapan peredaran pil yaba di Indonesia. Polri juga menyebut Fredy Pratama merupakan dalang di balik penyelundukan dan beredaran narkoba jenis tersebut di Indonesia.
Berikut beberapa fakta tentang Fredy Pratama yang diketahui memiliki banyak nama alias mulai dari Miming, Cassanova hingga Majapahit.
Memulai bisnis sejak 2009
Fredy Pratama sudah malang melintang di bisnis narkoba sejak 2009. Fredy alias Maming mulai terlibat jaringan narkoba dengan melakukan menyelundupkan narkoba di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Ia merupakan pemain lama narkoba di Indonesia dan menjadi buron polisi. Pada tahun 2014 Fredy Pratama melarikan diri ke luar negeri dan ditetapkan jadi DPO oleh BNN Kalsel.
Menguasai peredaran dua negara
Gembong narkoba Fredy Pratama mengendalikan jaringannya dari Thailand. Fredy ‘Cassanova’ Pratama punya wilayah operasi di Indonesia dan Malaysia.
Di Indonesia miliki dua kaki tangan
Untuk wilayah Indonesia, Fredy Pratama memiliki dua orang kaki tangan yang menguasai wilayah barat dan timur dan dipercaya untuk mengelola keuangan hingga distribusi narkoba.
Wilayah operasi barat mencakup Sumatera dan Jawa, Fredy Pratama mempercayakannya kepada Kif. Sementara Timur meliputi Kalimantan dan Sulawesi dipercayakan pada WJ.
Modus peredaran
Sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilogram sampai 500 kilogram dengan modus operandi menyamarkannya ke dalam kemasan teh. Selanjutnya kemasan teh tersebut dikirim ke Malaysia dan lndonesia
Fredy mendapat narkoba dari mertuanya
Dalam penyelidikan Bareskrim, Fredy diduga mendapat narkoba dari mertuanya yang merupakan gembong kartel narkotika terbesar di Thailand. Narkoba yang diedarkan Fredy tersebut dibeli dari segitiga emas, dikemas di Thailand dalam kemasan teh Cina untuk selanjutnya dikirim ke Malaysia dan lndonesia.
Satu-satunya pengedar pil Yaba di Indonesia
Fredy diklaim satu-satunya ‘importir’ yaba dan disebut sebagai satu-satunya (jaringan yang mengedarkan pil yaba) yang diimpor dari Thailand. Beberapa waktu lalu jaringan Fredy Pratama pernah menyelundupkan ‘yaba’, narkoba jenis sabu berbentuk pil asal Thailand, ke Indonesia.
Tentang pil Yaba
Pil yaba termasuk narkotika golongan satu. Sebab, narkoba jenus ini merupakan kombinasi dari caffeine dan methapethamine. Dalam bahasa Thailand Yaba sendiri memiliki arti ‘Obat Gila atau Crazy Pil’.
Lakukan operasi plastik wajah
Bareskrim Polri meyakini jika Fredy ‘Cassanova’ Pratama melakukan operasi plastik pada wajahnya. Hal tersebut berdasarkan pada temuan pada salah satu foto pada 2010 sebelum melakukan operasi plastik. Dia tampak berambut gondrong sebahu, memakai kaus oblong dan lengan kiri bertato.
Sementara pada foto baru yang dirilis Polri Nampak wajah Fredy Pratama setelah melakukan operasi plastik. Sekilas, wajah sebelum dan sesudah Fredy Pratama jalani operasi plastik tidak jauh berbeda. Perbedaannya, tulang rahang Fredy Pratama setelah operasi plastik lebih tirus.
Memiliki banyak nama samaran
Dalam menjalankan operasinya fredy memiliki banyak nama samara denga tujuan mengelabuhi apparat. Adapun nama samara Fredy Pratama di antaranya Miming, The Secret, Cassanova, Air Bag, dan Mojopahit.
Keterlibatan ayah Fredy
Polisi mensinyalir ayah Fredy di Indonesia terlibat dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dimana uang hasil hasil peredaran narkotika digunakan untuk membeli sejumlah asset berupa tanah dan juga usaha-usaha seperti tempat karaoke, hotel, restoran dan sebagainya.
Keberadaan Fredy
Berdasarkan informasi terakhir, Fredy Pratama disebut tengah bersembunyi di wilayah negara Thailand. Keyakinan tersebut diperkuat dengan fakta sang mertua yang merupakan gembong narkotika terbesar di negara tersebut.
Red notice untuk Fredy
Polri telah berkoordinasi dengan Interpol untuk memburu Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap yang masih misterius keberadaannya. Interpol telah memasang foto Fredy Pratama disitus web Interpol di jajaran red notice. (tvl)