Site icon Jernih.co

Berapa Persen Jumlah Pemilih Muda dalam Pemilu 2024?

Sebanyak 60 persen dari jumlah pemilih merupakan generasi muda yang terdiri dari generasi (Gen) Z, generasi milenial, dan generasi (Gen) X.

JERNIH- Kepala Bagian Humas dan Informasi Publik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rinjani Pratiwi menyebut sebanyak 204.807.222 merupakan pemilik suara dalam Pemilu 2024. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persennya merupakan generasi muda yang terdiri dari generasi (Gen) Z, generasi milenial, dan generasi (Gen) X.

Rinjani menjelaskan dari penggolongan generasi muda tersebut, ternyata generasi Z yakni mereka yang lahir pada 1997-2009 atau berusia antara 14-26 tahun pada pemilu tahun in, merupakan pemilih yang terbesar jumlahnya yakni sebesar 22,85 persen atau 46.800.161 jiwa.

Kemudian posisi kedua diduduki generasi milenial yakni mereka yang lahir pada 1981-1996 atau berada pada rentang usia 27-42 tahun tercatat sebesar 33,60 persen atau sebanyak 68.822.389 jiwa, sedangkan generasi X yakni mereka yang lahir 1965-1980 atau rentang usia 43-58 tahun, memiliki kontribusi sebesar 28,07 persen atau setara dengan 57.486.482 jiwa.

“Sebagian besar pemilih untuk pemilu 2024 berasal dari generasi milenial, Gen X, dan Gen Z. Karena itulah salah satu dari pendekatan kami di KPU adalah melakukan edukasi terhadap pemilih generasi muda. Kami percaya jumlah mereka berada pada angka 60 persen, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” kata Reni saat memberikan pemaparan dalam forum Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (KISIP) 2024 bertema Safeguarding Democracy: Multifaceted Responses to Election Disinformation, pada Rabu, (17/1/2024)

Mengingat besarnya jumlah pemilih muda yang juga pemilih pemula, KPU berupaya mengajak berbagai instansi dan lembaga untuk memberi edukasi agar dapat mensukseskan pemilu. Reni juga menyebut jika edukasi terhadap pemilih pemula bukan semata tugas KPU.

“KPU bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, termasuk institusi politik formal dan juga non formal. Kami percaya setiap pihak tersebut memiliki peran masing-masing yang sangat besar, sehingga berdampak terhadap pemilu,”.

Selain melakukan edukasi, kata Reni, KPU telah menerapkan pre-bunking dengan menggandeng sejumlah platform digital yang berbasis di Indonesia seperti Google, YouTube, Meta, TikTok, dan X dalam upaya menangkal disinformasi politik. Pada pemilu 2024, KPU

“Kami melakukan banyak diseminasi informasi, utamanya untuk meraih suara anak-anak muda yang kami sebutkan tadi mencapai 60 persen dari milenial, Gen X, dan Gen Z. Generasi tersebut sangat dekat dengan kehidupan media sosial,” kata Reni menambahkan.

Dari jumlah total pemilih tersebut sebanyak 1.750.474 jiwa berada di luar negeri sedangkan  203.056.748 jiwa merupakan pemilih di dalam negeri.(tvl)

Exit mobile version