Site icon Jernih.co

Berikut Info Mengapa Angpao Berwarna Merah

JAKARTA-Perayaan Tahun Baru China yang biasa kita sebut Hari Raya imlek identik juga dengan bagi-bagi Angpao, yakni pemberian uang dalam amplop warna merah. Dirangkum dari berbagai sumber berikut hal-hal yang perlu diketahui terkait amplop mereha tersebut.

Angpao atau dalam bahasa Mandarin disebut hongbao yang diartikan amplop merah yang di dalamnya berisi uang. Disini yang perlu diperhatikan adalah amplop berwarna merah, sebab jika amplop tidak berwarna merah akan beda esensi pemberian tersebut. Sebab pemberian Angpao sebenarnya terletak pada amplop merah itu sendiri, bukan seberapa besar nominal uang di dalamnya.

Warna merah ini juga identik dengan Hari Raya Imlek bahkan merah identik dengan semua ornamen China atau Asia Timur lainnya. Warna merah memang diyakini sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Dilansir Google Arts and Culture, berikut ini beberapa fakta Angpao yang perlu kita ketahui.

1. Asal mula terjadinya tradisi bagi-bagi Angpao

Angpao berasal dari sebuah legenda tentang hantu yang bernama Sui yang selalu menteror anak-anak sehingga anak-anak banyak yang ketakutan bahkan banyak yang sampai demam demam parah dan bahkan mengancam kesehatan mental mereka.

Para orang tua melakukan berbagai upaya agar dapat mengatasi kehadiran hantu Sui yang menteror anaknya dengan menyalakan lilin dan terjaga sepanjang malam. Semua upaya ini dilakukan para orang tua untuk melindungi anak-anak mereka. Hingga ketika tiba Tahun Baru China, salah satu orang tua memberi anaknya amplop merah yang didalamnya terdapat delapan koin. Orang tua itu berharap anaknya tetap terjaga sambil bermain koin tersebut. Namun sang anak tertidur sementara koinnya berada di bawah bantalnya.

Hantu Sui yang muncul tidak dapat menyentuh sang anak karena kekuatan delapan koin tersebut yang ternyata adalah delapan peri abadi yang menyamar, menyerang Sui dan bahkan berhasil mengusirnya.

Saat ini, amplop dan koin itu juga dikenal sebagai yasui qian yang artinya “menekan uang Sui.”

2. Isi Angpao setiap orang berbeda

Angpao biasanya diberikan pada anak-anak, namun juga diberikan kepada teman, keluarga, kolega, dan orang terdekat lainnya dengan nominal berbeda sesuai dengan kedekatan emosional dan kedekatan relasi. Angpao untuk orang tua dan kakek-nenek diberikan dengan nilai terbaik. Yang pasti semuanya dimasukkan dalam amplop merah.

3. Uang dalam Angpao harus bagus

Pembagian angpao ternyata tidak bisa dilakukan sembarangan, antara lain uang yang dijadikan Angpao amplop hanya yang bersih dan rapi. Itulah sebabnya menjelang Tahun Baru China hampir selalu terjadi antrean Panjang didalam Bank, dimana banyak orang ingin mendapatkan uang yang bagus dan tidak kusut.

4. Siapa penerima Angpao

Angpao sejatinya diberikan orang tua pada anaknya. Anak yang sudah menikah hanya dari orangtuanya saja. Sementara mereka yang sudah dewasa dan mapan tetapi belum menikah, tetap berhak menerima Angpao. Selain itu,  Angpao juga wajib diberikan seorang anak (sudah menikah) kepada orangtuanya.

Dalam Angpao hendaklah diberi tulisan yang bersifat doa yang berhubungan dengan kebahagiaan, kemakmuran, keberuntungan, kesehatan, dan panjang umur.

5. Pantangan angka 4

Nominal yang diberikan dalam amplop merah tidak boleh ada unsur angka empat, sebab dalam busaya China angka empat dihindari penggunaannya dengan alasan pengucapan empat dalam bahasa Mandarin mirip dengan kata ‘mati’. Oleh sebab itu, uang dalam angpao tidak boleh mengandung angka empat. Contohnya 4, 40, 400, dan seterusnya. Sedangkan angka delapan dianggap sebagai angka yang membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Terlepas dari semua itu, banyak orangtua yang berpesan, “jangan melihat Angpao dari jumlah isinya, tetapi lihatlah dari warna merahnya (lambang keberuntungan dan kemakmuran) serta doa yang diberikan.”

Saat ini pemberian Angpao sudah tidak berpegang pada tradisi lama dimana pemberian Angpao harus dibungkus amplop merah. Pemberian Angpao juga telah mengikuti perkembangan tehnologi dimana banyak orang yang mulai mengirim Angpao dengan mentransfer melalui smartphone.

(tvl)

Exit mobile version