Site icon Jernih.co

Delapan Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Tewas Setelah Helikopter PBB Jatuh di Kongo

Delapan pasukan tersebut terdiri enam anggota awak dari militer Pakistan dan dua personel militer, satu dari Rusia dan satu dari Serbia.

JERNIH-Sebuah helikopter Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) jatuh di Republik Demokratik Kongo, pada Selasa lalu yang menyebabkan delapan pasukan penjaga perdamaian tewas. Heli tersebut jatuh di tengah pertempuran pemberontak.

Helikopter itu sedang dalam misi pengintaian ketika jatuh di daerah Tshanzu, Provinsi Kivu Utara, di mana minggu ini terjadi bentrokan antara tentara Kongo dan kelompok pemberontak yang dikenal sebagai M23, kata MONUSCO, sebagaimana dilansir Reuters, pada Rabu (30/3/2022).

MONUSCO adalah pasukan penjaga perdamaian PBB di Kongo. Saat ini PBB tengah dilakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kecelakaan itu. Sementara jenazah para pasukan penjaga perdamaian telah dibawa ke Goma.

baca juga: Mau Belanja Ramadan? Kenali Phishing Berkedok Promosi Belanja

Adapun delapan pasukan tersebut terdiri enam anggota awak dari militer Pakistan dan dua personel militer, satu dari Rusia dan satu dari Serbia.

Sejak 2011 Pakistan telah mengerahkan unit penerbangan ke Demisi PBB di Kongo.

Tentara Kongo mengatakan helikopter itu ditembak jatuh oleh pemberontak M23. Pada 2012 dan 2013 Kelompok M23 melakukan pemberontajan yang berbuntut diusir dari Kongo. Mereka bahkan dikejar ke negara tetangga Uganda dan Rwanda. Para pejuangnya sejak itu kembali melancarkan serangan, termasuk satu di bagian yang sama di Kongo pada Bulan November.

Pada Minggu malam lalu M23 menyerang dua posisi tentara Kongo yang memicu pertempuran sengit antara keduanya. Menurut koordinator masyarakat sipil Kongo, pada Hari Selasa, pemberontak telah pindah ke Kota Kabindi dan mendekati pusat administrasi lokal daerah itu, Kota Rutshuru.

“Jika musuh-musuh ini berhasil mengusir pasukan kami, pusat Rutshuru akan jatuh,” tutur Jean Damascene Baziyaka kepada wartawan.

Sementara tentara Uganda ikut mencegat kelompok ini di dekat perbatasan dengan Kongo pada Hari Selasa.telah memasuki medan pertempuran, mengatakan telah menewaskan 14 pejuang M23

“Malam ini, mereka (M23) menyerang kami, mereka menembaki sisi Uganda dan beberapa rumah warga sipil dihancurkan. Pasukan kami merespons dan 14 pemberontak tewas, tujuh ditawan perang,” kata juru bicara militer Uganda Brigadir Felix Kulayigye, satu tentara Uganda menjadi korban dalam peristiwa itu.

Selama beberapa tahun terakhir telah dilakukan demobilisasi M23, tetapi para pemimpinnya mengeluhkan implementasi perjanjian damai yang lambat dan menuduh tentara Kongo mengobarkan perang melawannya. (tvl)

Exit mobile version