Selama abad pertengahan, penaklukan Arab-Islam telah menyebabkan perubahan politik dan budaya yang signifikan di sekitar Mediterania. Pada abad 8 Masehi diberitakan bahwa kekhalifahan Umayyah Islam menaklukkan Kerajaan Visigothic (disebut juga: Vandal) dan menduduki Semenanjung Iberia serta wilayah barat daya Prancis. Bukti sejarah yang menunjukan kehadiran Muslim di Spanyol dan Portugal telah banyak ditemukan dan didokumentasikan dengan baik.
Akan tetapi sampai pertengahan abad 20 sangat sedikit sekali bukti arkeologis peninggalan Islam dari masa Bani Umayyah saat menduduki wilayah utara Pyrenees, yaitu pegunungan yang memisahkan Spanyol dari sisa daratan Eropa. Setelah sekian lama menunggu akhirnya para arkeolog telah menemukan bukti tersebut, yaitu tiga makam Muslim di Nimes, Prancis.
Kuburan muslim tersebut ditemukan pertama kali oleh buruh bangunan ketika membuat garasi parkir bawah tanah tahun 2016. Temuan tersebut kemudian diteliti secara berlanjut oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Yves Gleize dari Institut Nasional Perancis untuk Penelitian Arkeologi Preventif
Dari hasil identifikasi terhadap posisi kerangka manusia di tiga makam itu, memeiliki ciri dalam penguburan muslim. Tiga kerangka itu miring kekanan menghadap tenggara yang merupakan arah hadap ke Mekah. Selain itu di salah satu kerangka menunjukkan bahwa tubuh dibungkus kain kafan saat dimakamkan. Ciri lainnya adalah bentuk lubang makam menunjukan ciri umum makam muslim. Dari uji radiokarbon menunjukkan bahwa kuburan tersebut berasal dari abad ke tujuh dan kesembilan Masehi.
Hasil analisis genetika menunjukkan bahwa ketiga individu tersebut memiliki keturunan ayah dari Afrika Utara, berkelamin laki-laki dewasa dan berusia 20, 30 dan 50 tahun. Dari analisa tersebut para peneliti menduga bahwa mereka adalah kerangka tentara Berber dari lembah Nil di bagian timur Afrika Utara. Sebagian besar tentara Umayyah adalah Orang-orang Berber dan diantaranya kemungkinan ada yang menetap dan meninggal di Nemes.
Wilayah Nimes pada tahun 473 Masehi berada dibawah kekuasaan Visigoth setelah mengolahkan kekuatan Romawi. Namun pada 19 Juli 711 Masehi Pasukan Thariq ibn Ziyad Rahimahullah mengalahkan Raja Roderick penguasa Hispanik dari bangsa Visigoth pada pertempuran di dekat Sungai Guadalete.
Menurut Gleize seperti yang ditulis di Live Science, dirinya dan rekan-rekan telah mengetahui bahwa di awal abad pertengahan Prancis, ada banyak kuburan kuno yang tersebar di pedesaan. Tetapi, Ia sangat terkejut ketika melihat posisi kerangka di tiga kuburan tersebut menunjukan cara penguburan muslim.
Dengan ditemukannya penguburan Muslim tersebut merupakan bukti keberadaan komunitas Muslim. Dari pertanggalannya, kuburan Muslim itu merupakan yang paling awal ditemukan di Prancis. Gleize berharap, di masa depan dapat ditemukan pemakaman Muslim lainnya untuk memperkirakan awal pendudukan Muslim di selatan Prancis. (Pd)