Site icon Jernih.co

Ini Alasan 142 Mahasiswa Papua Harus Pulang ke Tanah Air

Para mahasiswa tersebut belajar ke luar ccnegeri untuk meraih berbagai jenjang pendidikan sarjana mulai dari S1, S2 dan S3.

JERNIH- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua memulangkan seratus lebih mahasiswa asal Papua yang tengah belajar di dalam dan luar negeri.

Adapun alasan Pemprov memanggil mereka pulang kembali ke Papua karena mereka tidak menyelesaikan kuliahnya sementara batas waktu pemberian beasiswa yang sudah disepakati antara Pemprov dan mahasiswa sudah terlampaui.

Para mahasiswa tersebut seluruhnya berjumlah 142 orang yang belajar ke luar negeri untuk berbagai jenjang pendidikan sarjana.  

baca juga: Ada Gratis Tol Jika Terjadi Antrean Mobil di Gerbang Tol

“Jadi berdasarkan evaluasi ada 145 mahasiswa Papua yang tidak menyelesaikan kuliahnya, baik S1, S2 dan S3 sebagaimana yang sudah diatur dalam keputusan penerima beasiswa,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen, beberapa waktu lalu.

Pemprov terpaksa memanggil pulang para mahasiswa tersebut setelah melakukan evaluasi selama mahasiswa tersebut menempuh studi di dalam maupun luar negeri.

Aryoko memastikan jika sebelumnya sudah ada perjanjian antara Pemprov dengan mahasiswa pada saat proses awal penerima beasiswa.

“Mereka yang dipulangkan ini rata-rata melebihi masa studi di atas 6 tahun. Bahkan ada yang 9 hingga 10 tahun,” kata Aryoko menambahkan.

Pemprov juga melakukan koordinasi dengan kedutaan dan perwakilan dari anak-anak ini untuk dikembalikan ke Indonesia kemudian juga mengatur kelanjutan studi mereka di tanah air

“Kami menyesalkan dengan kondisi tersebut namun karena jangka waktu sudah lewat dan tidak mungkin untuk dibiayai kembali,”.

Di antara mahasiswa yang dipanggil pulang tersebut terdapat pula mahasiswa yang tidak menyelesaikan kuliah terkena persoalan hukum hingga dianggap hal tersebut sudah keterlaluan. “Untuk itu kami wajib pulangkan,”. (tvl)

Exit mobile version