JK bilang, guna mengatasi ketidakadilan yang termasuk tinggi tersebut, banyak sistem seperti di bidang ekonomi, politik juga hukum di Indonesia, harus diperbaiki dan juga kudu berlaku tegas.
JERNIH-Mantan Wakil Presiden era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi di periode pertama masing-masing kekuasaannya yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan, pelaku intoleran lahir karena macam-macam ketidakadilan seperti politik, agama juga ekonomi.
JK mengakui, jika membahas soal sistem keadilan di Indonesia, negeri ini termasuk sebagai negara dengan tingkat ketidakadilan agak tinggi.
“Seperti semua intoleran-intoleran itu karena ketidakadilan bermacam-macam, politiklah atau agama atau ekonomi. Jangan lupa itu faktor ekonomi,” kata JK ketika berpidato di Rapat Kerja Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (31/1).
“Indonesia termasuk negara yang tingkat ketidakadilannya, rasio agak tinggi kan walaupun masih ada negara yang lebih tinggi lagi. Indonesia sekitar 40, di bawah 40, ada negara lebih tinggi lagi,” katanya melanjutkan.
JK bilang, guna mengatasi ketidakadilan yang termasuk tinggi tersebut, banyak sistem seperti di bidang ekonomi, politik juga hukum di Indonesia, harus diperbaiki dan juga kudu berlaku tegas.
“Tapi ini kalau terus terus berjalan begini, maka akan perlu perbaikan-perbaikan daripada ekonomi kita. Sistem kita harus diperbaiki dan juga hukum kita harus tegas,” kata JK.[]