Site icon Jernih.co

Kenapa Doggy Tak Boleh Disantap? Ini Alasannya

JAKARTA-Beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pernah mengkhawatirkan banyaknya warga Solo yang mengkonsumsi daging anjing. Bahkan Ganjar mengajak penjual daging anjing untuk ganti pekerjaan, demikian juga konsumen daging anjing mengganti makanannya dengan daging lain.

Sebetulnya Kementerian Pertanian (Kementan) telah membuat aturan berkaitan dengan daging anjing, yakni Surat Edaran Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nomor 9874/SE/pk.420/F/09/2018 tanggal 25 September 2018. Yang berisi tentang peningkatan pengawasan terhadap peredaran/perdagangan daging anjing.

“Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa daging anjing tidak termasuk dalam definisi pangan,” demikian bunyi Surat Edaran yang ditandatangani Dirjen PKH Dr. Drh. I Ketut Diarmita, MP.

Anjing adalah hewan domestik yang perlu mendapat perlindungan dan penghentian perdagangan daging anjing untuk konsumsi juga ditujukan untuk penanggulangan penyakit Zoonotik. Kementan membuat Surat Edaran karena belum ada aturan jelas soal perdagangan daging anjing meskipun hal itu berisiko penyakit zoonotik dan terkait aspek kesejahteraan hewan. Surat Edaran itu ditujukan sebagai pedoman pemda dan masyarakat dalam mengawasi perdagangan daging anjing.

Selain penyakit Zoonotik, perdagangan daging anjing dikhawatirkan juga menyebarkan penyakit Rabies karena anjing datang dari berbagai wilayah yang belum tentu dinyatakan sebagai daerah bebas rabies.

Selain mengatur larangan konsumsi daging anjing dan larangan perdagangan anjing untuk kebutuhan konsumsi, peraturan tersebut juga memuat ketentuan terkait kesejahteraan dan penanganan anjing.

Contoh penanganan anjing , adalah memberikan kalung atau tali kekang saat pemilik dan anjing berjalan di lingkungan atau tempat umum untuk mengurangi potensi gigitan anjing.

Anjing yang menggigit akan di observasi dan di karantina selama 2 minggu (14 hari) untuk memastikan kondisi kesehatan hewan. Anjing yang terpapar penyakit rabies biasanya menunjukkan gejala-gejala seperti mulut berbusa, takut dengan cahaya matahari dan ekor yang selalu terselip diantara kaki belakang.

Apabila anjing positif terjangkit rabies, maka anjing tersebut akan diobati. Tetapi jika dalam pengobatan tidak sembuh maka jalan akhir akan ditempuh adalah eutanasia.

(tvl)*

Exit mobile version