Rencananya panitia KTT G20 akan menyiapkan mobil listrik sebanyak 500 unit
JERNIH-Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali. Dalam KTT G20 nanti seluruh kegiatan delegasi akan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan resmi.
“Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi,” kata Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury pada acara peresmian SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, Senin (27/12/2021).
Penggunaan mobil listrik tersebut merupakan bagian dari mendorong ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia untuk waktu mendatang.
Dari informasi terakhir, penggunaan mobil listrik oleh panitia KTT G20 nanti akan mencapai 500 unit. Dia pun berharap institusi lainnya, seperti BUMN, BUMD maupun Pemda, juga dapat ikut beralih menggunakan KBLBB dalam menyambut KTT G20.
“Contohnya begitu banyak kendaraan operasional yang dimiliki oleh BUMN, Pemda, maupun kendaraan karyawan-karyawati yang beroperasi di kawasan Bali,” kata Pahala lebih lanjut.
Pahala bahkan menyebut jika KBLBB memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. Sehingga dapat menjadi pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasionalnya.
“Sebetulnya bagi pengguna motor listrik, saat ini kalau dia berkendara 60-70 km per hari, penghematan perbulannya bisa mencapai Rp300-400 ribu. Berarti untuk satu tahun penghematannya bisa mencapai Rp4-5 juta,” tuturnya
Untuk menunjang pergelaran KTT G20 tahun depan, PT PLN (Persero) tengah mempersiapkan membangun 21 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) baru di berbagai lokasi strategis. PLN bermaksud membuat ajang ini dapat menjadi showcase penggunaan mobil listrik, yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20, yakni transisi ke energi bersih.
Saat ini, PLN sedang membangun 21 unit SPKLU bertipe Fast Charging pada 15 shelter di Bali dan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Maret 2022. Dari total 21 unit SPKLU Fast Charging yang akan dibangun, 12 unit di antaranya merupakan tipe 25 kilo Watt (kW), sementara 9 unit lainnya tipe 50 kW.
Lima SPKLU sudah mulai proses pekerjaan dan insyaallah Januari sudah bisa digunakan masyarakat. Sisanya diperkirakan selesai Maret 2022. (tvl)