Jernih.co

Kuil Setan Protes Rencana Desain Baru Bendera Mississippi

patung Baphomet, lambang Setanisme. Dan AS mengakui The Satanic Temple sebagai agama. (foto : Mitchell PE Masilun)

MISSISSIPPI (AS)—The Satanic Temple (Kuil Setan) akan menggugat pemeritah negara bagian Mississippi jika keukeuh mencantumkan frasa “In God We Trust” (Pada Tuhan Kami Percaya) di bendera negara bagian yang baru.

Sebelumnya, Gubernur Mississippi Tate Reeves, yang berasal dari sayap kanan Amerika Serikat (AS), Partai Republik, menandatangani undang-undang untuk mengganti bendera negara bagian pada 30 Juni 2020.

Hal ini merupakan imbas gerakan Black Livers Matters. Bendera Mississippi lama, yang telah berusia 120 tahun, menampilkan simbol bendera Konfederasi. Dan pasca kematian Georg Floyd serta kasus serupa lainnya dinilai sebagai simbol perbudakan dan rasisme di AS.

Dilaporkan The Hill, untuk mengurusi hal ini, sebuah komisi akan dibentuk dan membuat beberapa pilihan desain. Pada November 2020 saat pemilu di AS, warga negara bagian Mississippi akan memilih bendera mereka yang  baru.

Desain yang baru tidak boleh memuat simbol-simbol Konfederasi dan harus menyertakan frasa “In God We Trust” di dalamnya. Frasa ini merupakan motto resmi AS yang disahkan Kongres AS pada 1956 dan tercatum pada uang dolar serta beberapa simbol negara lainnya.

Sebuah surat “peringatan” tertanggal 29 Juni 2020 dari kantor pengacara Randazza Legal Group dikirim ke Jaksa Agung Mississippi Lynn Fitch. Dalam surat itu, seorang pengacara yang mengatasnamakan The Satanic Temple memuji langkah pemerintah.

“Langkah yang sangat positif untuk menghapus bendera pertempuran Konfederasi dari bendera negara bagian Mississippi,” tulisnya.

Namun, ia juga menyatakan bahwa mengganti simbol Konfederasi yang dianggap memecah belah dengan tambahan frasa itu tidaklah menyelesaikan masalah melainkan hanya memindahkan masalah ke bentuk baru.

Dalam surat, mereka menyarankan bahwa jika negera hendak memasukan unsur agama dalam bendera, Tujuh Prinsip Kuil Setan yang mereka susun dirasa lebih sesuai dengan prinsip-prinsip negara dari pada Sepuluh Perintah (Ten Commandmenst) sebab memuat prinsip kebebasan individu serta prinsip berbuat welas asih pada seluruh mahluk berdasarkan akal sehat.

Mereka menyatakan jika pemerintah Mississippi bersikeras mencantumkan “In God We Trust”, mereka akan menempuh jalur hukum yang sah untuk menggugat.

Kasus gugatan semacam ini pernah terjadi sebelumnya di Texas pada tahun 1978 yang menggugat pecantuman kalimat tersebut pada uang dolar AS. Pada kasus tersebut, Mahkamah Agung AS memutuskan pencantuman frasa ini tidaklah melanggar konstitusi AS.

The Satanic Temple mendaku diri sebagai suatu agama namun tak mengakui keberadaan tuhan.  Kelompok ini didirikan pada 2013 oleh Lucien Graves dan Malcolm Jarry di Salme, Massachusetts.  Mereka tergolong aktif menyuarakan isu-isu dan terlibat dalam gerakan-gerakan sosial.

Pada 25 April 2019, pemerintah federal AS membebaskan “agama” yang memiliki tujuh prinsip dasar ini dari pajak sebagaimana yang berlaku untuk gereja-gereja. Dengan keputusan ini, AS secara resmi mengakui The Satanic Temple sebagai agama.

Exit mobile version