Pernyataan bahwa AS ‘mempekerjakan’ alien itu datang dari Prof. Haim Eshed, yang menjabat kepala program luar angkasa Israel dari 1981 hingga 2010
JERNIH–Presiden Donald Trump hampir mengungkapkan bahwa AS diam-diam bekerja dengan alien dari ‘Galactic Federation’ di Mars, klaim mantan kepala program keamanan luar angkasa Israel kepada media Israel, Senin (7/12) lalu.
Menurut Prof. Haim Eshed, yang menjabat sebagai kepala program luar angkasa Israel dari 1981 hingga 2010, tidak hanya pemerintah Amerika yang berhubungan dengan alien, tetapi alien tersebut menyarankan Presiden Trump untuk tidak mengungkapkan keberadaan mereka agar tak terjadi “histeria massal.”

“UFO telah meminta untuk tidak mempublikasikan bahwa mereka ada di sini, umat manusia belum siap. Trump hampir mengungkapkannya, tetapi alien di Federasi Galaksi berkata: “Tunggu, biarkan orang-orang tenang dulu.” Mereka tidak ingin memulai histeria massal. Mereka ingin membuat kita lebih waras dan pengertian, ”kata Eshed, seperti dikutip Jewish Press.
Eshed mengklaim astronot Amerika sedang berkoordinasi dengan alien di “pangkalan bawah tanah” di planet Mars. “Mereka telah menunggu umat manusia untuk berkembang dan mencapai tahap di mana kita secara umum akan memahami apa itu ruang angkasa dan pesawat ruang angkasa,” katanya, menurut Jewish Press.
Eshed menambahkan, alien tersebut diduga telah lama menunggu hingga umat manusia lebih berkembang sebelum mereka mengungkapkan keberadaan mereka.
Profesor itu mengakui bahwa beberapa orang mungkin skeptis tentang klaimnya, tetapi ia bersikeras bahwa ada kecenderungan yang berkembang untuk menerima keberadaan alien.
“Ke mana pun saya pergi dengan (pernyataan) ini di dunia akademis, mereka berkata: pria itu telah kehilangan akal sehatnya. Hari ini mereka sudah berbicara secara berbeda. Saya tidak akan rugi,” kata dia. “Saya telah menerima gelar dan penghargaan saya, saya dihormati di universitas di luar negeri, di mana trennya juga berubah.”
Eshed menerima Israel Security Award tiga kali, termasuk dua kali untuk “penemuan teknologi rahasia,” lapor Pers Yahudi.
Eshed awalnya membuat komentar untuk 7 Days, edisi akhir pekan harian Israel Yedioth Aharonoth. Tidak ada pemerintah negara-negara besar atau program luar angkasa yang mendukung klaim Eshed tersebut. [Al-Arabiya]