JERNIH.CO – Mayday lebih dikenal sebagai perayaan hari buruh internasional yang jatuh pada 1 Mei. Namun tanggal 1 Mei juga telah disakralkan jauh sebelumnya dalam beberapa tradisi festival bernama ‘May Day’ di Mesir, Yunani, Celtic, Jerman dan Romawi kuno.
Walaupun dua momen tersebut memiliki nama dan tanggal perayaan yang sama namun Mayday memiliki konteks yang berbeda.
Demikian pula kode panggilan marabahaya international “Mayday, Mayday, Mayday” memiliki makna berbeda. Mayday sebagai kode darurat berasal dari bahasa Prancis “m’aider” yang di cetuskan oleh Frederick Mockford tahun 1923.
Mockford adalah petugas radio bandara di London. M’aider bermakna “datang dan bantu aku” digunakan untuk memudahkan pilot berkomunikasi dengan staf pengatur penerbangan jika terjadi keadaan darurat
May Day dalam pengertian yang lebih tua merupakan festival kuno di Belahan Bumi Utara yang secara tradisi menandai kembalinya musim panas. Festival tersebut secara umum berkaitan dengan ritual pertanian dan kesuburan tanaman.
Sampai saat ini tradisi peringatan yang berakar dari festival kuno ini masih terpelihara, termasuk tradisi pengumpulan bunga liar dan pengaturan pohon Mei atau tiang May yang digunakan untuk menari mengelilinginya.
Tradisi syukuran hasil panen yang erat kaitannya dengan kultur pertanian memang termasuk tradisi paling tua dalam sejarah manusia. Indonesia juga memiliki tradisi tersebut yang diantaranya disebut hajat bumi yang mengakar kuat di tatar Sunda.
Beberapa festival yang terkait dengan ritual pertanian di 1 Mei yaitu festival pagan Beltane dan festival Germanic of Walpurgis Night. Beltane dapat diartikan “api yang terang” dan jatuh pada 1 Mei adalah festival May Day di Irlandia dan Skotlandia.
Bangsa Celtic kuno percaya bahwa matahari di penjara selama bulan-bulan musim dingin dan dilepaskan setiap musim semi dan musim panas untuk memerintah dan mereka merayakan pelepasan matahari dengan upacara mistis api dan pesta besar
Ritual dilakukan untuk melindungi ternak, tanaman, dan manusia. Beltane adalah waktu untuk bersukacita atas kembalinya kesuburan tanah dan saatnya ternak keluar ke padang rumput.
Festival Walpurgis Night dirayakan pada malam 30 April dan hari 1 Mei untuk merayakan biarawan Saint Walpurga di Francia yang hidup di abad ke-8 M. Saint Walpurga adalah seorang misionaris Anglo-Saxon dari Kekaisaran Frank. Dia dikanonisasi pada 1 Mei tahun 870 M oleh Paus Adrian II.
Saint Walpurga dipuji oleh orang-orang Kristen Jerman karena memerangi hama, rabies dan batuk rejan, serta melawan sihir. Namanya kemudian diabadikan sebagai hari peringatan yang bertepatan dengan May Day.
Bangsa Romawi sejak 240 atau 238 SM lalu telah memperingati dewi bunga bernama Floralia dalam Festival Flora. Imamat kuno menyebutkan Flora adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, dan kesuburan, dia menerima pengorbanan di hutan suci Arval Brothers.
Festival Flora dinyatakan sebagai hari libur Romawi oleh Julius Caesar yang dibuka dengan pertunjukan teater, yang sering termasuk pantomim, aktris telanjang, pelacur dan diakhiri dengan acara dan tontonan kompetitif di Circus dan pengorbanan untuk Flora.
Festival ini dimulai pada 28 April yang merupakan bulan Venus (dewi cinta) berlangsung hingga awal 3 Mei. Salah satu cara menghormati Floralia adalah dengan memakai karangan bunga dikepala pada perayaan May Day.
Ritual lainnya yang berkaitan dengan Mayday adalah Tarian Maypole sebagai tradisi May Day paling populer di Eropa. Tidak dapat dipastikan bagaimana Maypoles muncul. Beberapa mengaitkan dengan mitologi Nordik mengenai Yggdrasil atau penghormatan orang Jerman terhadap pohon.
Yggdrasil adalah pohon kehidupan berukuran raksasa dan dikeramatkan yang menghubungkan sembilan dunia. Kadang kala disebut Mímameiðr atau Lérað. Pada cabangnya terletak Ásgard, Vanaheim, dan Álfheim
Pendapat lain yang kurang populer menyatakan bahwa Maypoles diadopsi sebagai simbol Phalus. Praktek ini menjadi sangat populer di Kepulauan Inggris sekitar 1350-1400 M dan dapat dilihat dalam perayaan May Day di Pentecost atau Midsummer.
Secara tradisional, peserta menari di sekitar tiang kayu sambil memegang pita warna-warni yang menjadi saling terkait. Para penari kemudian mengubah arah dan mengulangi langkah-langkahnya secara terbalik sehingga pita terlepas. Hal itu melambangkan perpanjangan hari ketika musim panas dimulai.
Riwayat Kelam Mayday, Hari Buruh International
perayaan hari buruh internasional yang jatuh pada 1 Mei dipicu oleh pristiwa yang dilatarbelakangi oleh Revolusi Industri antara tahun 1750-1850 yang mengubah dunia secara global di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.
Revolusi Industri bermula di Britania Raya dan merembet ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya menimbulkan dampak luar yang memperngaruhi kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.
May Day merupakan gerakan buruh yang dimulai pada tahun 1880-an sebagai tanggapan atas pembantaian brutal para pekerja dan para pemimpin buruh yang menunjukkan selama delapan jam hari kerja.
Pada tanggal 1 Mei tahun 1886 terjadi pristiwa demonstrasi yang dilakukan sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat untuk menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari.
Jumlah demontran di hari-hari pertama bulan Mei, sebanyak 80.000 buruh di Chicago, 45.000 di New York, 32.000 di Cincinnati dan di kota-kota lain.
Pada 3 Mei 1886 para buruh yang melakukan aksi damai mogok kerja di Pabrik Pekerjaan Reaper McCormick di Chicago ditembaki oleh polisi sehingga menewaskan empat dan melukai lainnya.
Untuk memprotes kebrutalan polisi maka esok harinya tanggal 4 Mei para buruh melakukan unjuk rasa. Namun cuaca yang buruk menyebabkan sebagian pengunjuk rasa membubarkan diri. Kemudian muncul 180 orang polisi Amerika datang untuk membubarkan aksi. Tiba-tiba bom meledak dan menewaskan satu polisi dan melukai 70 orang lainnya.
Merespon bom itu, Polisi menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul. Akibatnya banyak orang yang tewas dan melukai 200 orang. Para pemimpin aksi ditangkap kemudiandan dihukum mati. Para buruh yang meninggal itu dikenal sebagai martir
Kekerasan di Haymarket digunakan sebagai alasan untuk menghancurkan gerakan buruh di Chicago. Delapan aktivis buruh, yaitu August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg dan Oscar Neeb dituduh berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan.
Kedelapan orang itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati, padahal tidak ada bukti yang menghubungkan mereka dengan orang yang melemparkan bom. Empat orang aktivis yaitu August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel digantung pada 11 November 1887.
Louis Lingg bunuh diri di penjara, dan tiga sisanya akhirnya diampuni pada tahun 1893. Lucy Parsons, janda Albert Parsons, berkeliling dunia untuk menggaungkan peringatan May Day dari peristiwa di pembantaian di Haymarket dan hukuman mati para aktivis yang menjadi martir.
Pada Juli 1889 dalam Kongres Sosialis Dunia yang digelar di Paris menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia.